Skip to main content

Posts

Ini (bukan) Resolusi 2017

Nulis 3 buku , tsaah gaya ya ? No, ini serius ! Gimana ceritanya kalau sebagai alumni SP 10 yang seharusnya menyelesaikan buku di Januari 2016 nyatanya tulisan 40 halaman ituuh belum kemana-mana ? Hu hah ! Mari rayakan eh bukan, mari kita breakdown bagaimana bisa target 3 buku setahun : #bukusatu Adalah sang masterpiece . Jika dulu saya ambil tema Emak Pintar Anak Cetar, maka kali ini saya mempermudah diri saya menjadi  Obrolan Mahmud  (Mamah Muda). Dan sudah mulai saya inisiasi melalui tulisan di blog : www.imangsimple.blogspot.com dan di pamerkan di dinding facebook.com/maryatiimang lewat SERIAL BUN-BUN. Cita-cita ini serta merta membuncah saat mendapat pencerahan dari mbak Lala alias Mira Julia dalam kelas bonus nya Cikgu @Anna Farida. Sudah terbayang buku ini akan masuk Bitread pada akhir Maret 2017. Aamiin .#doakhusuk. #bukudua Tergoda dengan mbak @DiniWTamam yang sukses menelurkan naskah keduanya, Pilih Jurusan Apa “Manajemen”. Saya juga mau nulis Pilih Jurus

Purbalingga, kampung sejuk di kaki Gunung Slamet

#Kampunghalamankujugaseru Welcome to Ngapakers :-)   Saya, saya ! Salah satu anggotanya, meski tidak fluent hehe.  Iyah, meski sudah sejak kelas empat SD hingga lulus SMU tinggal disana, tetap saja logat ngapak saya aneh di telinga teman-teman. Well apapun , Purbalingga tetap as homy as myhometown . Adegan mudik dari  Magelang, tanah kelahiran saya, atau Jogja tempat kuliah saya ,  ke Purbalingga, sudah  berasa dekat kalau sudah tiba di Wonosobo. Why ? Karena di terminal Wonosobo sebelah barat tempat mangkal bus arah Purbalingga-Purwokerto.  Mendengar logat mbluthuk-mbluthuk para sopir dan kernet membuat senyum saya merekah, tinggal 1,5 jam lagi sampai   :-)   Pun saat saya mudik dari Jakarta, tempat saya pernah bekerja, berasa sudah dekat saat mampir di warung makan daerah Tegal. Bahasanya mirip. Ngobrol biasa dengan marah-marah intonasinya sama, kenceng semua haha. Bagian paling seru saat Bapak pensiun kemudian pindah ke Purbalingga adalah, kami punya rumah yang sangat lu

Anda kenal TAHIR ?

Anda kenal TAHIR ?  Enggak ? Sama :-) Libur saatnya beberes rumah. Lebih tepatnya merapikan tumpukan buku dan kertas yang belum memiliki rak khusus (baca: suami belum jadi beliin rak buku, malahan beli rak diecast) . Kemudian menemukan 2 lembar Koran KONTAN edisi 29 September 2016 yang dulu sengaja saya simpan, untuk saya baca di kemudian hari. Astaga, lama pisan bacanya ! Haha e nggak juga, sudah dibaca kapan itu, tapi masih ingin menyimpannya  karena beritanya bagus. Liputan Khusus SAKSI MATA EKONOMI INDONESIA  yang menyajikan ulasan tentang salah dua tokoh sukses pengusaha Indonesia yaitu TAHIR dan HARY TANOE.           #Dimulai dari TAHIR, dulu : Dasar saya yang kudet, karena baru kenal  dan tahu nama Tahir setelah ada hibah 6 bus transjakarta bertuliskan TAHIR FOUNDATION disalah satu berita TV Nasional. Siapa  Tahir ?  Yang saya tahu Erick Tohir, pengusaha muda fenomenal yang berani  membeli  Intermilan. Kemudian beliau  muncul di beberapa media keterkaitan dengan

Emak Happy, Dunia Happy

Ada yang tidak sependapat dengan judul diatas ? Halo para Bapak :-) Ini beneran, bukan riset terprogram untuk maksud meningkatkan elektabilitas para emak. Kenapa ? Karena secara kodrati, perempuan memang dianugerahi kesabaran yang luar  biasa dari Allah. Melahirkan, merawat dan membesarkan seorang anak manusia bukan perkara mudah. Bukan hanya tentang kebendaan, seperti berapa banyak uang saku harian, namun lebih pada kasih sayang yang dirasakan anak dari kedua orangtuanya khususnya emak. Saat emak –emak bersuka cita, maka energi bahagia itu tersalur juga saat bermain bersama si kecil. Begitupun sebaliknya, saat emak sedang gundah gulana maka perasaan itu juga dirasakan oleh sang jabang bayi dalam kandungan. Jadi para Bapak, please luangkan waktu untuk mendengarkan curhatan para emak, bahkan ketika pekerjaan kantor sudah sedemikian melelahkan. Emak itu hanya butuh didengarkan, tidak yang lain. Tapi kalau ada Bapak yang pulang dari luar kota membelikan sepasang sepatu baru atau

7. Demam Anak yang Bikin Galau

SERIAL BUN-BUN Bunda pernah nggendong anak seharian karena sedang demam ? Bunda pernah tidak mandi seharian karena anak rewel ? Cung ! yang galau saat anak sakit bahkan mrebes mlili (menangis) Suhu tubuh normal  bayi dan anak adalah berkisar antara 36,5 C – 37 C. Jika suhu tubuh meningkat menjadi 38 C berarti dia mengalami demam. Jika turun menjadi 35 C berarti dia mengalami hipotermia. Secara umum suhu tubuh rendah di pagi hari dan meningkat di malam hari dan pada saat anak aktif bergerak. Maka balita yang sering berlari kian kemari saat kita pegang badannya lengket keringat namun dahinya cukup hangat. Ini normal. Demam merupakan reaksi terhadap infeksi. Demam sendiri bukan penyakit melainkan cara tubuh melawan infeksi virus atau bakteri. Jadi tak perlu langsung diberikan obat penurun panas. Amati kondisi anak, jika anak demam masih terlihat tenang-tenang saja bahkan bermain seperti biasa, makan tetap lahap, tak perlu diberikan obat. Namun jika anak mulai merasa tidak nyaman, d

5. Tukang Sayur Idolaku

SERIAL BUN-BUN ‘Aku sudah datang’ begitu text  sms jelang siang dari Mbak Roh, tukang sayur langganan. Bersegeralah saya kabur dari meja kerja, mlipir pengen liat yang ijo-ijo :-) Sebagai Bunda pekerja tujutuju ( 07.00-17.00), godaan untuk memberikan anak makanan instan sangatlah besar. Tidak hanya dari media, justru dari lingkungan terdekat, keluarga, teman, seringkali turut menjerumuskan. Tertanam di ingatan saya, saat membaca sebuah twit salah satu pegiat ASI, ‘Memberikan bayi makanan instan tiap hari, sama dengan kita,orang dewasa, makan mie instan tiap sesi makan, mau?” Nonjok banget ituh. Kalimat itu pula yang saya sampaikan kepada mereka, yang mempertanyakan kesibukan saya menyiapkan makanan MPASI anak saya. Punya tukang sayur langganan ? Saya punya, meski pasar letaknya tidak jauh dari rumah maupun kantor, namun belanja ke tukang sayur yang lewat depan kantor lebih optimal. Hanya dalam waktu 15 menit sudah terkumpul bakal sayur sop, sayur asem, 2 gelondong jagung manis,

6. Susu Sapi Bukan Cairan Ajaib !

SERIAL BUN-BUN Bun, sudah pernah berwisata ke Cimory ? Asyik ya,lihat kebun dan peternakan sapi, mooo (. Memperkenalkan anak dengan proses memerah sapi yang menghasilkan susu. Seru ! Tapi ada yang salah kaprah dengan produsen susu kebanyakan. Banyak dari mereka seringkali menggembar-gemborkan kandungan nutrisi didalam produknya yang maha hebat lebih jenis makanan lain. dari Mulai dengan kandungan asam linoleat, kolin, DHA dan banyak istilah keren yang disugestikan hanya ada didalam produk susunya. Parahnya ada salah satu iklan susu yang menggambarkan jika anak susah makan , cukup ganti dengan produk susu olahannya, karena semua nutrisi yang ada dalam sepiring nasi beserta lauk pauk sudah tersaji dalam segelas susu ! Menyesatkan ! Anak dibiasakan untuk memakan jenis makanan cair. Analoginya jika orang dewasa merasa lemas, pusing  dan malas makan, tinggal pasang infus dengan kandungan protein tertentu. Hadeuh. Susu, terutama susu bubuk melewati proses yang sangat  panjang. Mari k

4. Tips Trick Membuat Makanan Beku Sehat (Healthy Frozen Food)

SERIAL BUN-BUN Sibuk namun tetap ingin memberikan menu sehat nan alami untuk si kecil? Metode frozen food bisa jadi pilihan. Kenapa frozen food ? Bagaimana kadar nutrisinya ? Bagaimana tingkat higienitasnya ? Teknologi freezer dalam lemari es memang bisa menangkal bakteri masuk dalam makanan. Aturan dasar makanan dalam freezer bisa bertahan selama 6 bulan. Seperti halnya ASIP (Air Susu Ibu Perah) beku. Demikian pula halnya dengan makanan. Sebagian besar makanan bisa di-beku-kan untuk kemudian dihangatkan dan siap disajikan untuk anak. Nutrisi dalam makanan beku bisa jadi berkurang,namun tidak sangat banyak. Setidaknya masih jauh lebih baik ketimbang kita berikan makanan instan yang sudah pasti berpengawet. Selama proses masak benar, alat masak bersih, tingkat higienitas masakan buatan sendiri masih lebih terkontrol daripada masakan warungan.Apalagi untuk bayi yang daya tahan tubuh belum optimal. Dengan membuat forozen food kita akan menghemat tenaga, karena porsi makanan ba

3. Mata kuliah WAJIB 4 SKS: MASAK MPASI

SERIAL BUN-BUN #Bun-bun yang  sedang punya baby usia 5 bulan dan tetap full ASI, JEMPOL! #Bun-bun yang sedang punya baby usia 5 bulan dan tetap berjual ngASI walau sedikir dicampur sufor, JEMPOL ! #Bun-bun yang sedang punya baby usia 5 bulan dan sedang  dinas luar kota, JEMPOL! Sebulan lagi masuk tahap MPASI , Bun. Sudah prepare peralatan tempur ? Saat Keenan usia 4 bulan, saya sudah mulai membeli beberapa peralatan dapur tambahan seperti wajan anti lengket, mangkuk stainless, parutan keju, saringan kawat, pancil kecil,dan cetakan es. Tak lupa cetak aneka resep MPASI dan mempelajarinya. Senyatanya MPASI Keenan maju 2 minggu, tepatnya 5,5 bulan sudah mulai makan pure avokad. Why ? Karena usia segitu dia sudah bisa merangkak. Asumsi saya, dia butuh asupan makanan lebih banyak ( (plus sudah dikomen sebelah, kapan makan :-p ) MPASI lebih baik diawali dengan buah, sayur atau tepung ? Kalau saya masuk golongan coba-coba seperti pure avokad, pure pir, pure kentang, bubur tepung gasol

2. Ayo Masak

SERIAL BUN-BUN Saya tipe Bunda  pemalas, (cung ! yang ngerasa sama ). Saat pagi hari memasak sayur sop, semua makan sop. Saat saya memasak tumis kangkung pedas, semua makan menu yang sama. Sehingga anak saya terbiasa dengan makanan yang kami makan, tanpa beda. Ini saya lakukan sejak Keenan berumur dua tahun. Lebih tepatnya cukup melelahkan menyiapkan 2 menu berbeda selama 1,5 tahun sebelumnya, saat si bayi belum pintar ngunyah. Saya tipe Bunda pelit, (cung ! yang ngerasa sama ). Saya lebih suka membuat aneka cemilan untuk balita dan keluarga daripada keseringan membeli di warung. Lebih sehat dan mengenyangkan. Keenan sangat jarang minta beli jajan , karena sekolahnya fullday, jadi memang tidak sempat ;-p. Tentu menyenangkan memiliki anak yang lahap makan. Tidak pemilih, tidak banyak jajan di warung. Senyatanya saya melewati proses panjang membuat kebiasaaan makan Keenan. Meski tetap melewati masa-masa GTM (Gerakan Tutup Mulut) selama beberapa waktu. Namun alhamdulillah selalu ada

1. Berjibaku Tanpa ART

SERIAL BUN-BUN Weekend begini enaknya  jalan-jalan bareng keluarga as family time. Nyatanya saya malah asyik bikin kue bakal sajian arisan nanti malam sementara si Ayah beberes rumah, menyapu dan mengepel. Anak ? Saya ijinkan main di lingkungan sepuasnyah, mumpung libur ( (alasan halus mengusir anak supaya Ayah dan Bun-bun bisa kerja) Setelah 5 hari kerja dan sekolah fullday, weekend adalah waktunya hip-hip hura hura. Liburan keluar kota ? Kadang-kadang, seringnya enggak, hehe. Sebagai kaum pekerja macam kami yang tidak punya ART (asisten rumah tangga), maka weekend adalah hari beberes rumah. Cape ? Pasti ! Namun sudah 4 tahun kami lalui ini dan so far so good. Pembagian pekerjaan rumah tangga mulai dari siapa memasak, mencuci piring, mencuci baju, menyetrika, menyapu , mengepel lantai sudah otomatis berjalan. Ketika salah satu dari kami dinas keluar kota pun, bisa saling menggantikan, kecuali bagian memasak dan menyetrika tetap kewajiban Bun-bun ;-p Jadi kalau ada tetangga atau

Sayang Ibu, Dulu ,Sekarang dan Selamanya

Saat usia 6 tahun, saya sering marah pada Ibu jika hasil kunciran rambut miring. Tidak percaya diri rasanya. Saat usia 15 tahun, saya sering marah pada Ibu jika menu masakan pagi hari sama dengan siang hari. Saat usia 25 tahun, saya dan Ibu sering menangis bersama saat mengunjungi makam Bapak Kemarin, saya bahagia menyaksikan Ibu yang tak henti tersenyum saat menceritakan pengalaman 14 harinya di Tanah Suci. Tak terperi kebaikan Ibu, tak akan cukup ruang untuk membalas semua jasa. Sayang Ibu, dulu,sekarang dan selamanya. @indarimastuti, @idafauziah @julieartha @Annafarida #hariibu #alumni_sekolahperempuan #SP10

5 Pilihan Hunian Sesuai Kantong

Menikah  merupakan gerbang membina keluarga baru, lingkungan baru, tetangga baru. Bagi pasangan yang baru menikah baik sudah langsung menempati rumah baru ataupun masih bermalam di rumah orangtua, tetap saja memerlukan penyesuaian  before and after. Saya tidak akan bahas suka duka tinggal di pondok indah mertua  hehe, kali ini  yang dibahas pilihan jenis hunian untuk pasangan muda seperti saya. Setelah setahun lebih berburu promosi rumah baru, cluster, residence, rumah second hingga  tanah kavling, akhir pengembaraan itu behenti pada 2 buah kavling @90m2 dalam sebuah kampung. Akses jalan kecil hanya  gang lebar 2,5m saja. Jarak ke jalan raya kabupaten hanya 30m plus di pojokan ada masjid besar.  Yes ! Alhamdulillah,tanah sudah dilunasi tinggal mengumpulkan uang untuk membangun rumah. Mikir, darimana dananya ? 5  Pilihan Hunian Sesuai Kantong : 1. Rumah residence Cara paling sederhana adalah datang ke pameran property atau langsung ke kantor marketing di lokasi komplek  reside

CARA HEMAT MANJAKAN KARYAWAN

“Bosmu baik banget . Enak dong liburan gratis tiap tahun.” Endang tersenyum senang , “ iya, Pak Bos sih santé aja, kan tidak keluar duit juga.” Sari penasaran, “memberangkatkan  3 bus karyawan , tidak keluar uang ?” Endang mengangguk mantap, “Yes, pak bos  cuma nabung di Kospin tiap bulan. Trus tiap tahun Kospin kasih tiket wisata kesini. Aku yang urus. Kamu coba bilang ke Pak Haji, mana tahu mau juga nabung gratis wisata. Asyik kan, bisa ramean kita “. “Kalau ngomong ke Pak Haji ga berani, ke bu Hajjah aja. Apa tadi, Kospin ya , sip.” Bulan lalu Endang dan teman-teman kerjanya berwisata ke  Waterblaster Semarang.  Senyum para karyawan tak pernah lepas dari wajah mereka , karena jika tahun lalu acara berwisata ke Owabong Purbalingga  tiap karyawan hanya dapat 1 tiket, kali itu Bos  Aryo memberikan  jatah 1  karyawan  mendapatkan  3 tiket alias 3 kursi. Artinya bisa membawa  keluarga. Alhamdulillah. Endang  yang menjabat sebagai bagian persoalia malah dapat 5 tiket. Senang ya...:

LIBURAN GRATIS KE KOREA, MAU ?

Rima baru mengunci pintu gerbang, saat sebuah taxi putih melintas dan berhenti  di depan Mobilio cokelat yang terparkir di seberang jalan. Seorang perempuan berhijab marun, melangkah turun sambil melambaikan tangan. “Barusan nengok butik terus pengen mampir ke rumahmu. Kamu mau pergi kemana, Ma ?” “Masuk mobil dulu yuk, sekalian jalan.” Rima menarik lengan Fia, sahabatnya. Pelan mobil ber plat AB 2134 CK melaju ke luar komplek .” Mau ke imigrasi, perpanjang paspor.” “Tumben, bukannya lagi ngehits keliling Indo.  Snorkling kemana tuh , kemarin?” “Karimunjawa, sejam aja dari Semarang. Udah bisa lihat surga laut”. Senyum Rima mengembang. “Trus paspor itu… ?” Fia masih penasaran, “bulan madu ?” “Wueee …belum lah. Paspor prepare ke Hongkong April nanti. Rame-rame sama anak kantor.” “Waaah asyik dong,  April itu peak banget butikku.” “Yang asyik lagi, gretongan say “. Rima mengedip-ngedipkan mata bulatnya. Fia menepuk bahu perempuan di belakang kemudi yang sedang senyum-senyum. “K

Semangat Jumat

Saat adzan shubuh berkumandang, menu sarapan pagi sudah terhidang di meja. Nasi  hangat, bihun goreng sawi , telur dadar , tempe goreng dan bandeng presto. Ritual selanjutnya mandi dan sholat Shubuh. Jika biasanya jam 07.00 pagi saya baru siap berangkat kantor, pagi itu jam 05.00 saya sudah duduk menunggu driver kantor menjemput. Bisnis trip kali ini dari pantura menuju arah selatan yaitu kota #Magelang dan #Jogjakarta. Walaupun hanya 5 tahun bermukim di Jogjakarta saya lebih familiar dengan kotanya ketimbang  kota Magelang yang pernah saya huni hampir 10 tahun. Pasti karena tinggal di Magelang saat saya masih kanak-kanak sehingga belum ada minat jeng-jeng sana-sini. Paling ngehits hanya beredar di Taman Kyai Langgeng saja. Di Magelang hanya mampir sebentar  melihat lokasi daerah Danurejo dan perjalanan lanjut ke Jogjakarta. Disana saya bertemu perempuan hebat yang berbisnis kuliner SATE, makanan khas orang Indonesia yang melegenda.  Usaha ini sudah ditekuni sejak tahun 1970an.

Gambar Muka

Kemarin sore  pak Bos tiba-tiba menelpon. “…………….bagus “ suara dari seberang laut. “Gimana , Pak, tidak jelas.” “ DP mu itu lo, ORANG KUAT TAHAN MARAH. Seharian ini saya marah-marah soalnya.” Saya nyengir.Haha, pak bos kepoin DP BBM saiyah. Ga enak berteman dengan bos gini dah. Apa yang ada di hati tidak bisa sembarang pasang status. Kan malu pasang status galau hihi. Cuma, memang sejak mempunya buntut, saya termasuk arif dalam memasang status baik di Display Picture (DP)BBM, WA ataupun Facebook. Kenapa ? Inget umur hahaha.  Begini, saya juga selfiegenik. Tidak bisa melihat spot kinclong sedikit pengennya  senyum klik sana sini. Mall, area pameran, apalagi memang tempat wisata hadeuuh WAJIB. Dan langsung posting up , up, up. Bahan nyombongin ke orang-orang yang belum pernah kesana. Ya kan @marisa perdani J Mojok di Grand Indonesia atau stalking depan stan Inacraft. Lima tahun terakhir hobi itu semakin berkurang, apalagi posting narsis. Mending posting senyum anak. 

MENABUNG DINAR EMAS DULU, BERANGKAT UMRAH KEMUDIAN

Masih ingat konsep pengaturan keuangan 10-20-30-40 kan ya J 10% dari gaji untuk  TABUNGAN (lallallaaaaa…) 20% dari gaji untuk biaya HOBI dan sosial (beli baju,travelling ,wisata kuliner , kondangan ) 30% dari gaji untuk bayar HUTANG termasuk kartu kredit  ( ambil kalkulator) 40 % dari gaji untuk HIDUP sehari-hari  (what ? ga cukup dong !) Nah mau bahas yang  poin 1 nih, TABUNGAN. Jika dahulu definisi menabung adalah menyisihkan uang , saat ini menabung sudah menjadi kewajiban. Lebih jauh lagi dengan sebutan investasi. Rasanya pameo dipikir sambil jalan , sudah tidak relevan di era digital kini. Bermimpi, berencana, dan eksekusi. Anda ingin punya rumah, harus punya tabungan untuk bayar uang muka dong. Anda ingin liburan,  siapkan tabungan travelling dulu dong. Jangan terlampau ringan tangan dengan sedikit –sedikit ada kebutuhan maka langsung gesek kartu kredit. Jika itu Anda lakukan, selamat menempuh jalan penuh lumpur yang akan membuat Anda  terjerembab. # Sudah pu

Drama pagi cerah

Alarm pukul 3.31 tidak berhasil membangunkan saya, namun belum alarm kedua 4.30 berbunyi  mata saya sudah melebar. Teringat cucian piring yang semalam tidak tersentuh gegara kepala sedemikian berat.  Tak ada alasan untuk  bersantai. Tepat pukul 06.oo, sarapan sudah siap. Saya pun sudah mandi. Menengok kamar depan yang kosong saya pikir Keenan diajak pergi si Ayah, karena rumah kecil kami memang memungkinkan melihat semua aktivitas dimanapun berada.  Dari rengekannya ,s aya tahu bakda shubuh si Ayah membangunkan Keenan.  Keenan belum bisa langsung terbangun, biasanya masih malas-malasan. Ketika suasana hening, terpikir mereka pergi jalan-jalan. Tanpa menengok saya lanjutkan beberes dapur. Pukul 06.15, Ayah dan Keenan belum juga nampak pulang. Tengok kanan kiri ke halaman depan dan samping juga tak terlihat. Maka sayapun mulai sebal. Si Ayah suka gitu, ngajak jalan anak sampai siang , nanti kan jadi keburu berangkat sekolahnya. 06.30 keduanya belum juga terlihat, maka saya tengok k

I’M MOVING and I’M HAPPY

Pindah rumah, pindah kos, packing seru. Saya nikmati semua proses  adaptasi lingkungan baru. Tapi tidak untuk sesi pindah kali itu. Saya harus memilih melanjutkan karir  (yang sepertinya akan gemilang) di kota atau pindah mengikuti domisili calon suami.  Jika saya tetap tinggal  di kota peluang untuk menjadi perempuan berdaya dari sisi materi dan kepuasan ragawi dengan segala macam fasilitas akan tersedia. Jika saya memilih mengikuti keinginan sang calon suami, maka saya harus rela bersepi-sepi di kota pesisir pantai utara  menyaksikan orang memegang canting dan menarikannya di atas sehelai kain panjang.  Tidak akan ada waktu kunjungan ke aneka pameran  megah di JCC atau Kemayoran . Tidak ada lagi jalan-jalan menelusuri kota tua dan duduk termenung di pojokan museum. Tidak ada lagi agenda bangun pagi-terburu-buru- hari Ahad , demi mendapat shaf depan di Masjid Sunda Kelapa. Tidak ada lagi… “Bunda, aku bangun pagi !” Terdengar  suara lelaki kecil  dari arah belakang. Saya