Skip to main content

Posts

LAYANAN PURNA JUAL BISNIS ONLINE

Sudah pernah beli baju via online ternyata antara gambar dan kualitas fisik asli barang yang diterima berbeda ? Sudah pernah beli  handphone via online ternyata barang  rusak atau pecah ? Sudah pernah beli kosmetik  via online dan saat dipakai kulit jadi panas ? Apa yang Anda lakukan complain ke seller dan berharap mendapat ganti ? Apakah benar diganti atau justru mendapat komentar ,’Barang yang sudah dibeli tidak bisa kembalikan’. Nyesek ya…. Ini tidak berlaku untuk pebisnis online Endah Dwianti. Muslimah asal Sukabumi ini dengan senang hati secara pribadi melayani keluhan konsumen,menjawab pertanyaan, memberikan solusi bahkan siap mengganti produk  yang tumpah, rusak  karena kesalahan packing atau yang  tidak sesuai keinginan konsumen karena proses formulasi produk belum sempurna. Bagaimana bisa ?  Karena Teh Endah, demikian beliau biasa disapa, menempatkan konsumen dalam kedudukan sejajar. Konsumen adalah mitra, konsumen adalah teman berbagi ilmu, konsumen adalah pelecut seman

BPJS bisa untuk beli kacamata

BPJS PART THREE Sudah pernah  beli kacamata dengan fasilitas BPJS ? Ternyata tidak terlalu rumit, hanya perlu bersabar saja. Setelah lebih dari 4 tahun tidak ganti kacamata, mumpung ada fasilitas BPJS  mari ujicoba pelayanannya. Alur mendapat layanan voucher kacamata via BPJS : Datangi fasilitas kesehatan tingkat pertama (Faskes I)  dimana kita terdaftar. Bisa di Puskesmas, bisa di dokter keluarga. Minta surat rujukan dengan tujuan dokter spesialis mata di Rumah sakit tertentu. Daftar ke Poliklinik Mata dimana Rumah Sakit rujukan tersebut.Nah disinilah era kesabaran di uji. Poli Mata termasuk salah satu tempat favorite, maksudnya antriannya  banyak. Mulai dari periksa mata minus, periksa buta warna untuk mahasiswa baru, periksa mata katarak  dan anak SD yang matanya merah sudah seminggu.          Pemeriksaan mata minus meliputi pemeriksaan  3 tahap yaitu :        a. Periksa mata objektif menggunakan alat periksa mata  computer.        b. Periksa mata manual denga

Saya, yang semakin MENUA

Tahun ajaran baru sekolah segera menjelang. Berbagai kebutuhan anak sekolah membutuhkan dana tidak sedikit. Baju, tas, sepatu, buku yang kalau dituruti kemauan anak, maunya serba baru. Bagaimana dengan uang saku ? Bagi orang tua jaman sekarang rasanya tidak tega ya, membiarkan anak berangkat tanpa dibekali uang saku untuk jajan di sekolah. Padahal , untuk anak usia Sekolah Dasar jika sarapan cukup , masih cukup kuat untuk bertahan tidak makan sampai waktu Dzuhur tiba. Ada baiknya anak dibawakan bekal makanan dan minuman dari rumah. Bisa buatan/masakan sendiri ataupun jajanan mengenyangkan yang kita tahu higienitasnya. Ketimbang jajan di pinggir jalan. Berapa sih uang saku anak SD sekarang ? Berapa sih uang saku anak SMP sekarang ? Berapa sih uang saku anak SMU sekarang ? Berapa biaya bulanan anak kuliah ? Tentu sangat berbeda dengan jaman saya sekolah dulu.  # Mulai berasa tua karena sudah lulus 11 tahun lalu dari bangku kuliah :-p Kelas 4 SD, saya sudah mulai diberi uang sa

APAKAH PEREMPUAN BUTUH TRAINING

Apakah perempuan butuh training ? Menurut saya tidak. Mengapa ? Karena perempuan sudah cukup sibuk dengan kegiatan di luar rumah, mengurus keluarga  dan mengurus anak. Sudah habis waktu untuk ikut training ini itu. Cukuplah ilmu semasa sekolah sampai kuliah. Kalaupun perlu pengetahuan baru, tinggal klik www.google.com. Selesai. Pendapat saya itu serta merta meluruh, ketika suatu waktu log in facebook yang sudah sudah mati suri lebih dari 2 tahun. Saya menemukan iklan Sekolah Perempuan yang diadakan Indscript Training Centre yang menawarkan training dan konseling pembuatan buku selama 3 bulan. What ? Dalam 3 bulan bisa bikin sebuah buku ? Jadi tertarik. Hanya butuh waktu dua minggu untuk kemudian memutuskan ikut. Daaaaan, di Sekolah Perempuan itulah berkenalan dengan perempuan-perempuan hebat lain, para mentor @indari mastuti @ida fauziah @Ana farida @julie Artha dan para peserta yang ternyata memiliki kesibukan luar biasa namun masih sempat untuk berbagi ilmu dan menimba ilmu.

MENJADI PEREMPUAN BERDAYA

Berkenalan dengan orang baru itu menambah ilmu, memperpanjang umur J Bulan lalu berkunjung ke salah satu relasi. Justru tidak bertemu dengan Pak Kaji (sapaan untuk orang yang dihormati dan sudah pergi haji), karena beliau sedang beristirahat. Bertemu dengan istri beliau, Bu Kaji dan salah satu anak, Tante Ve. Menyenangkan sekali berbincang dengan mereka semua dalam kesempatan terpisah. Bu Kaji adalah perempuan berdaya yang mampu menyejajarkan langkah dengan kecepatan lari Pak Kaji. Dahulu mereka hanyalah pemasok batu split dan aspal kepada para kontraktor jalan. Dengan system kepercayaan, mereka mampu mendistribusikan banyak order ke berbagai proyek konstruksi jalan. Setahap demi setahap mereka mampu mandiri dan mendapat proyek sendiri. Bu kaji paham betul hitungan satu unit backhoe akan menghasilkan berapa kubik tanah atau pasir per jam. Berapa biaya yang dikeluarkan per jam. Alat pemecah batu akan menghasilkan berapa kubik batu split. Bahkan beliau juga hafal berapa harga

Doing Outside the Box

Melakukan hal yang tidak biasa dilakukan. Bukan tentang comfort zone , tapi memperjuangkan passion yang dulu tak terpikir untuk direalisasikan.Doing Outside The Box. Masuk dalam komunitas Sekolah Perempuan semakin menjerumuskan saya kedalam berbagai grup di FB maupun WA yang di penuhi dengan emak-emak berisik yang  luarbiasa semangatnya meng-empower dirinya sendiri untuk maju menuju sukses. Salah satu grup WA yang saya ikut TNB 1 (Tips Nulis dan Bisnis 1) yang digawangi mbak Diah Octavia. Grup ini sangat aktif, buka chat dari 09.00pagi hingga jam 09.00 malam penuh dengan obrolan emak-emak dari curhat bisnis, ngomongin makanan, janjian kopdar, promo Indscript training dan yang paling jempolan sharing kisah sukses dari para pebisnis baik yang sudah lama menikmati keberhasilan maupun yang belum genap setahun ikut PSC (Private Sales Coaching) dan berhasil melesatkan omset bisnisnya hingga  4 bahkan 10 kali lipat. Salah satu sharing yang menarik adalah milik Teh Endah Dwianti

Perempuan h3bat itu,Ibuku:-)

Ibu (saya memanggilnya Mak’e) , merupakan  perempuan dengan label ibu rumah tangga tulen. Bapak adalah pencari nafkah utama,sedang ibu adalah pengelola rumah tangga dan mendampingi kehidupan kami, lima orang anak. Bapak dinas di Bek-Ang, bukan level perwira namun alhamdulillah tidak membuat kami hidup kekurangan. Secukupnya saja, namun masih bisa piknik tiap hari Minggu. Iya hampir tiap Minggu pagi Bapak akan mengajak saya dan kakak laki-laki saya ke peternakan sapi dekat rumah kemudian pulang membawa sebotol susu sapi mentah dan sepotong besar daging sapi, atau kami akan pergi ke Taman Kyai Langgeng, berenang, atau kami akan ke Candi Borobudur, atau kami akan ke Candi  Mendut. Ibu sedemikian pintar mengatur keuangan keluarga dengan gaji pensiun Bapak yang hanya lima digit namun  mampu menyekolahkan 3 dari 5 anaknya hingga sarjana. Jika saya  mengenang masa  itu, saya namakan ' masa hidup sederhana'. Padahal saat dulu menjalani, biasa saja.  Biasa saja jika uang saku

BPJS Bikin Baper #Part Two

Setelah dua kali periksa ke Bu Dokter cantik, linu gigi geraham Ayah sudah berkurang. Siap-siap cabut gigi, yeayyy. Saya tahu Ayah grogi, badan segede Captain Amerika tapi mental kalah kala disuruh duduk di kursi khusus pasien gigi. Tueng tueng .. Memang dasar cerita BPJS ini menjadi serial. Bu Dokter tidak sanggup mencabut gigi geraham bungsu yang tinggal secuil itu. Katanya  karena sisa gigi sedikit, sedang akar gigi masih banyak dan posisi miring mengarah ke pipi. Parahnya gigi geraham bagian depan pun tertumbuk sehingga harus dicabut bersamaan. Waaww cabut satu gratis satu haha. Iya cabut dua gigi sekaligus, dan ini  sudah masuk ranah operasi kecil yang harus dilaksanakan di Rumah  Sakit. Oke, hari Kamis pun dipilih, pagi hari Ayah rontgen ke Lab , langsung daftar ke Rumah Sakit atas rujukan Bu Dokter cantik. Pukul 13.00 Ayah disarankan langsung masuk kamar untuk observasi. Operasi baru dilaksanakan jam 17.00 dan selesai 17.30. Lancar !! Eaaa.. Tapi  walaupun  tergolong oper

Perempuan Hebat Itu, Ibuku

Ibu ( saya memanggilnya Mak’e), merupakan  perempuan  dengan label  ibu rumah tangga tulen. Bapak adalah pencari kerja utama,sedang ibu adalah Menter I Dalam Negeri sekaligus Menteri Keuangan  yang sedemikian jago mengatur gaji  Bapak untuk kehidupan kami, lima orang anak. Bapak dinas di Bek-Ang, bukan level perwira,  namun alhamdulillah tidak membuat kami hidup kekurangan. Secukupnya saja, namun masih bisa piknik tiap hari Minggu. Iya hampir tiap Minggu pagi Bapak akan mengajak saya dan kakak laki-laki saya ke peternakan sapi dekat rumah kemudian pulang membawa sebotol susu sapi mentah dan sepotong besar daging sapi, atau kami akan pergi ke Taman Kyai Langgeng, berenang, atau kami akan ke Borobudur,atau kami akan ke Candi  Mendut. Ibu sedemikian pintar mengatur keuangan keluarga dengan gaji pensiun Bapak yang hanya lima digit namun  mampu menyekolahkan 3 dari 5 anaknya hingga sarjana. Jika saya  mengenang masa  itu, saya namakan  masa hidup sederhana. Padahal saat dulu menjalani,

Kangen Bapak

Bapak  ( Pak’e) adalah  pahlawan saya. Bapak yang mengajarkan saya disipilin, tanggung jawab dan percaya diri. Salah satu ajaran beliau yang saya ingat dan saya gunakan hingga kini, “ Jika sedang berbicara dengan orang lain, jangan menunduk, tatap mata lawan bicara. Karena jika menunduk berarti tidak percaya diri bahkan dianggap tidak menghargai”. Nasihat tersebut disampaikan menjelang keberangkatan saya ke lomba Matematika tingkat propinsi di Semarang, SMP kelas 2. Itu memang pertama kalinya saya ikut lomba hingga propinsi, biasanya hanya berhenti sampai tingkat kabupaten. Bapak tidak galak, namun tegas dan disiplin. Bapak memberikan kepercayaan penuh kepada saya untuk memilih. Ketika lulus SMP beliau pernah menyampaikan agar saya meneruskan  SPK (Sekolah Perawat Kesehatan). Nyatanya ketika saya mendaftar ke SMU Negeri, beliau tetap mengiyakan. Pun ketika lulus SMU saya sudah terdaftar di Akbid (akademi kebidanan) Semarang, sekali lagi Bapak tidak melarang saat saya memilih kuliah

BPJS Bikin Baper #Part One

Memaksimalkan Manfaatnya BPJS Kesehatan Tiga lembar kartu BPJS saya terima minggu lalu. What? Hanya berupa lembaran nih? Saya pikir kartu BPJS seperti kartu NPWP selayak kartu ATM BANK. Well, kata mas petugas bentuk kartu BPJS sekarang begini, yang begitu –tebal magnetic- untuk peserta Jamkesmas. Voilaa..!Baiklah yang penting fungsinya, yang tercantum padai Nomor  Kepesertaan. Dua hari kemudian, suami mencoba periksa ke dokter gigi. Betul, gratis ! Ndeso saya. Esok sorenya gantian saya yang periksa ke dokter gigi, untuk tambal gigi. Sayang nya si kecil tidak mau. Loh kok jadi sekeluarga ke dokter gigi. Iya, dokter gigi inilah alasan saya mendaftar BPJS secara mandiri setelah pihak kantor  tak ada kepastian kapan asuransi kesehatan aktif. Hanya BPJS Ketenagakerjaan yang sudah terdaftar, begitu cerita staf SDI kantor. Sengaja memilih kelas II karena tariff lebih murah dan masih memungkinkan naik kelas  rawat inap di Rumah Sakit. Ceritanya dua tahun lalu gigi saya bermasalah. Ada

Mengenalkan baca tulis

KEENAN ON THE GO Dahulu  saya sering membaca koran atau majalah dengan suara keras disamping bayi Keenan. Entahlah apa yang didengar dan diketahuinya, ketika mulut saya bergerak dan intonasi suara berubah-ubah, maka bayi Keenan juga ikut mengoceh. Genap usia satu tahun saya belikan buku bantal, dengan maksud belajar mengenal gambar dan huruf. Terlalu dini ya? Hahaha emang emaknya aja yang nepsong. Usia dua tahun buku gambar dan crayon jadi mainan andalan diluar mobil-mobilan dan truk. Lebih tepatnya crayon, buku gambar kurang laku pada saat itu. Maka tembok rumah pun penuh hasta karya naturalisnya. Baru saat usia tiga tahun, nafsu menggambar di tembok sudah jauh berkurang. Sasaran berikutnya buku gambar, buku tulis dan semua jenis kertas yang ada. Boros memang, buku gambar isi 10 lembar akan habis kurang dari 5 menit karena yang digambar atau ditulis dalam font teramat besar,serasa Arial 36. Hingga usianya  4,5 tahun , rasanya sudah 7 kali saya membelikan crayon dan lebih dari d

Jadi Orang Tua Tidak Ada Sekolahnya

SEMINAR  PARENTING KBIT PERMATA HATI 28 NOVEMBER 2015 Mengikuti seminar parenting yang dimotori FKOMG KBIT PERMATA HATI BATANG Lokasi pendopo kabupaten Jadi ingat ingin membuat Seminar ASI, kelak disini tempatnya. Inden aaah. "Bu, anak saya aktif sekali, tidak bisa diam." "Usia berapa?" " 5 tahun." "Wajaar, Bu. Kalau usia  8 tahun masih tidak bisa diam, baru memerlukan observasi." Iya, anak usia belum sekolah , kurang dari 6 tahun, adalah wajar berlarian aktif kesana kemari. Energi anak usia balita memang luarbiasa dan harus dikeluarkan. Itu kenapa sekolah PAUD dan TK ada metode PAGI CERIA. Yaitu metode bernyanyi, bermain dan  berlari pagi hari dari jam 8- 9, sebelum aktivitas belajar dimulai. Gunanya untuk mengeluarkan semua energi anak sembari menstimulasi gerakan motorik. Naah pada jam belajarnya yaitu jam 9, anak sudah merasa lelah dan bisa duduk tenang. Baru tahu ! Metode pendidikan yang efektif : 1.       Pend

RITUAL SENIN MALAM

Senin semangaaaat, iya kerja hari Senin biasanya rada malas menggerakkan kaki melangkah menuju kantor (naik motor ), kali ini semangat. Why? Karena malam hari ba'da isya ada Webinar Sekolah Perempuan Gelombang 10. Kalau minggu lalu masih setengah apriori , apasih yang akan disajikan para mentor secara mereka bukanlah penulis favorit saya. Peace Cik Gu hehhee. Tapi….semua berubah pasca webinar perdana tanggal 9 November ituuh barengan mbak Indari Mastuti lanjut 11 November bareng mbak Anna Farida. Banyak ilmu yang didapat. Pun sharing dengan teman-teman  yang sebagian berprofesi sebagai emak-emak rempong macam sayaah. Wait, ternyata beberapa teman SP10 udah ada yang menerbitkan buku .Wooww .Saya ? Tutup muka! Mulai bongkar file-file lama. Mana tahu bisa kayak Dee bikin Filosofi  Kopi atau Rectoverso  yang merupakan hasil kompilasi cerita dari masa lalu dan kini. Dooorr !! Banguun! Iyap. Senin malam pukul 19.30 sudah mulai prepare meja (setrikaan) buat alat meletakkan lapt

Sekolah Perempuan 10 part 1

Senin, 9 November 2015 Sekolah Perempuan edisi perdana dimulai tepat 20.00. Sempat ingin absen karena badan masih pegal-pegal plus ngantuk sisa dari Weekend Fun Trip Batu-Bromo. Kata suami ijin aja tidak masuk sekolah, hahahha. Thus laptop mulai saya nyalakan sejak 19.30 sekalian ngecek jaringan internet. Kali ini pakai Indosat Mentari harga 35ribu kuota 3 G (tulisannya begitu, entah senyatanya). Ketika digunakan untuk ujicoba webinar Minggu lalu, lancar banget sih. Masih marahan dengan Three karena 2 minggu terakhir lemot sangat. Padahal harga kartu perdananya semakin mahiiil. Pukul 20.00 tepat Teh Indari Mastuti memulai sesi webinar dengan menampilkan beberapa slide. 15 menit berlalu berjalan lancar, ketika di live chat beberapa kawan mengeluh  tidak mendengar suara Teh Indari, saya masih santan. Nyala kok disini. Jelang menit ke 20, mulai suara ada dan tiada. Bahkan jaringan terputus dari server berkali-kali. Fiuuuhhh. Perjuangan sungguh. Jadilah menyimak livechat dengan sesek

Sekolah Perempuan

Besok 2 November 2015 adalah running perdana Sekolah Perempuan.  Entah kenapa saya sebegitu semangat ikut kegiatan itu. Pake bayar pulak. Lumayan untuk ukuran emak-emak macam saya. Lumayan mahall. Tetapi saya berani 'bertaruh' ini. Maksudnya investasi ilmu. Alhamdulillah pas ada rejeki yang tidak masuk pos belanja bulanan. Jadi tidak mengganggu menu makan bulanan hahhah. Palingan, belum jadi beli anting-anting baru !!! Yes, setelah lebih dari 2 tahun atau malah 4 tahun ya, absen aktif di facebook, kini mulai rajin buka-buka lagi. Tidak selalu update status laah, masa-maa itu sudah lewat. Masa muda , saat narsis masih meraja, sekarang sedikit insyaf, maklum suami tidak punya mental senarsis saya. Facebook nyaris saya tutup karena menurut saya semakin banyak berisi hala-hal yang kurang bermanfaat, sharin artikel yang justru menjerumuskan atau sekedar curhat tidak jelas. Kemudian saya menemukan beberapa grup di facebook yang cukup menarik, kemudian berkenalan dengan orang-orang

JANJI HATI

Wihiiiiy tersentil minggu lalu  dapat ebook tentang time management,hasil dari join emak-emak IIDN (Ibu Ibu Doyan Nulis) di grup facebook. Disuruh nulis 100 kegiatan rutin tiap hari dari bangun tidur sampai tidur lagi.Poinnya dari sekian banyak kesibukan, pasti ada pekerjaan yang bisa dijadikan satu seperti memasak, mencuci, bermain bersama anak. Well en toh saya belum menulis runut kegiatan harian 100 biji ituuuh, sudah langsung keinget saja...Diniati IKHLAS.Iya kenapa jadi ikhlas ya......... Begini , sejak keluarga kecil kami menetap di rumah sendiri (bukan nebeng mertua lagi). Ada pembagian tugas pekerjaan domestik antara saya dan suami. Namun tetap saja saya merasa bagian saya lebih banyak ketimbang suami. Bagaimana tidak. Bangun tidur kala shubuh langsung sholat , masak, bangunin si kecil,mandikan si kecil, suapin si kecil. Si Ayah? Bangun bangun tidur sholat, nonnton TV !mepet jam baru mandi dan sarapan. Begitu pula pulang kerja, sampai rumah beberes dapur, masak atau minimal

Ibuk dosen

Ini cerita pengen ditulis dari 2 minggu lalu, hanya karena pasca long weekend malah tepar huhuhu tidak asyik samsek!!! Iyah ini cerita tentang saudara yang berprofesi sebagai Dosen-suami istri. Dengan 2 anak usia SD kehidupan mereka serasa lengkap.Materi cukup , anak laki perempuan rentang 3 tahun. Sang suami sedang berjuang meraih Doktor di bidang teknik pertambangan, si istri sedang mengejar naik jabatan. Cerita menjadi menarik sekitar 2 bulan lalu, mereka tiba-tiba berkunjung ke rumah. Mengahabiskan weekend di rumah dengan bermalasan. Si istri terutama. Dia mengeluh alasan tiba-tiba datang karena dia merasa sangat cape dengan segala rutinitas. Bangun pagi, antar anak, ngajar, jemput anak les, jemput anak lagi , les lagi, pulang. Begitu setiap hari sementara suami nyaris tak banyak membantu dnegan kesibukan di laboratorium. Saat iru saya hanya tersenyum, rasanya saat itu juga saya pengen bilang ke suami saya ' tuh dengerin mbak.. bla..bla..istri bekerja dengan tetap konsentras

Keenan 27months

Semaikin pintar dan lucuuuuu. Iyaah sebagai emak-emak baru, dan kebanyakan baca buku, ada target yang secara tidak tertulis namun tertanam di otak mengikuti perkembangan di kecil.  Keenan 11 bulan. Saya pasang target Keenan bisa makan nasi dan lain-lain yang layaknya orang dewasa ketika umur 12 bulan alias umur 1 teng! Sukses , umur 11 bulan sudah  maem nasi (masih di penyet) plus ketupat ahhahaay....Momen lebaran jadi menunya ketupat dan oporrr Keenan 18 bulan Sudah semakin jago minum via gelas, tanpa tumpah -lagi. Pun minum via sedotan -susu UHT kotak semakin lihai.Target usia 2 tahun musti lepas DOT ! Keenan 24 bulan 10 September 2013, target lewat karena belum nemu momen untuk menghilangkan kebiasaan itu. Air putih oke pake gelas, giliran minum susu, DOT lageee. Dan tibalah libur long weekend Idul Adha. Libur 4 hari. Kenapa harus nunggu long weekend ?Karena sehari-hari Keenan berada di daycare yang temen-temennya pake DOT semua. Yup, Sabtu 12 Oktober semua botol diumpetin. K

Modis Manis

Berdandan modis dan  terlihat cantik, siapa perempuan tak mau. Ketika penilaian tak hanya satu , dua bahkan banyak orang memuji outlook penampilan seseorang pasti bangga dong. Tapi jika sebaliknya ??? Wohoo..... Posisi meja kerja saya menghadap koridor tangga naik lantai 2. Jadilah, saya adalah orang yang pertama melihat dan dilihat oleh orang yang pertama naik ke lantai 2 (kecuali jika wajah saya sedang menghadap PC di sebelah kanan meja). Maka saya musti punya senyum banyaaak pada hadirin yang bersliwerandi lantai 2.Yaiyy pesona mantan CSO masih nyangkut hihihi... Poinnya bukan itu sebenarnya. Tapi ada satu emak-emak wait kita sebut si ibu sajah yang penampilannya sering bahkan selalu mengundang decak.Weleh weleh. Bukan decak kagum tapi, adegan bengong dan mengerinyitkan kening sering dialami , bukan hanya saya ternyata, tapi kawan yang lain. Apalagi anak lantai ! yang pertama lihat. Jam 08.20am (jam kantor 07.30am), jegleeer pintu dibuka, munculllah si ibu dengan penampilan ajaib

Keenan 26months

Makin pinter aja jagoan gantengku. Makin cerdik dan ada aja tingkahnya yang heboh , aneh , lucu. Penjiplak ulung sekarang. Jika dulu sering ditakuti ayahnya "kalo nakal tak slentik" adegan tangan kanan jempol dan jari tengah menyatu. Hasilnya sekarang Keenan mulai niruin kebiasaan itu. Jadi kalo sedang marah pada ayah atau bundanya , tangannya akan bergaya seolah mau me-nylentik-.Tapi semua jari tanya rekat hahhaa lucu. Pun ketika si ayah suka kentut seenak tempat.Keenan pun bergaya. Dari awal duduk sila, begitu mau kentut, kaki kanan selonjor, pantat diangkat sedikit, posisi agak miring daaan duuuttt. Ahhhahah. Yang paling baru semalam. Nonton PLANE di lapi. Si Ayah tiduran miring dengan tangan menyangga kepala. Keenan mau ikut-ikutan. Tibur miring, tapi tanganya tak kuat menyanga kepala, jatuuuh terus Usia 2 tahun memang sedang lucu-lucunya. Bahkan tingkah paling menyebalkan pun (misal pup) tetap saja terasa lucu.  Dan semoga akan tetap kangen Keena kala kerja sampai di

Pesonan Wanita Usia Matang

Gaya hidup modern dan karir wanita yang semakin manatap sedikit menjauhkannya dari ketergantungan terhadapap lawan jenis secara materi. Kemandirian secara financial memang cenderung membuat jarak akan pilihan happy single or being house wife. Berpasangan adalah naluri alamiah setiap insan. Namun ketika logika bermain, seringkali pilihan  happy single lebih menarik, bahkan ketika usia melewati 30an. Bukannya tidak mau mencari namun pilihan yang tersedia bisa jadi menyempit atau malas mencoba sebuah hubungan baru karena trauma masa lalu. Saya sendiri memutuskan dan berencana bin yakin menemukan seseorang yang layak mendampingi selama usia diusia 29. Keburu dan diburu waktu serta pertanyaan keluarga. Saat itu iya atau terbang ke dunia lain. Hidup itu pilihan. Dan pilihan yang tersedia kadang kala sama tidak enaknya. Atau sebaliknya, sama enaknya. Enaknya menikah 1. ada orang yang anter jemput kesana sini 2. temen nonton film dan gosip dan makan kulineran 3. Ada di kecil yang lucu

Bisnis Gue !

Yaaaa, ini bisnis baru gue.Kok baru ? macem pernah bisnis yang lain. Eits pernah dong, jualan batik, naah lo... Well itu jadul jaman bujang ahah. Sekarang bisnis makanan sehat. Poin pentingnya untuk konsumsi sendiri poin hebatnya nambah gendut tabungan si kecil . Jualan nuget !. Iya, nuget ayam organik dengan ada 8 varian : original, brokoli, bayam, keju , wortel, rumput laut, jamur, dan jagung. Produk lain nuget vegerarian, olahan ayam yaitu chicken wing, chicken, katsu, chicken finger. Rasanya yummyieeehh, nagih pokoknya. Eits ada pula olahan daging sapi .ini dia favorite si kecil bakso dan sosis. Untuk bakso ada 5 varian : original, wortel, brokoli, keju dan jamur. Alhamdulillah dalam sebulan dan bisa nambah hampir  sebesar uang makan sebulan Wanna try .....icip...icip..icip... produk ini semua dari ayam , sapi dan bahan-bahan organik. NON MSG, NON pengawet. Halal. Pilihan ibu bijak.....#iklan

yang BARU dari Malay

Senin ceria !!! Ya iya duong , wajib ! secara ada yang baru pulang dari Malay , yippie .Apalagi oleh-oleh ;-) Siapa yang melancong ke Malay ? Bosses ! bener ga ya in English gitu (males translate) .Hu um para bos pasca rapat PLENO terbang ke Malay.Piknik ? Yups. Bos baru gue punya pendekatan berbeda ke para stakeholder. Tiap tahun kasih bonus jalan-jalan ke para Pimpinan yang masuk peringkat. Hongkong, Cina , Malaysia jadi incaran. Bentuk reward yang sejak lama ingin diterapkan. It Works. Bikin suasana segar (para pimpinan). Iyalah biar mereka bisa liat dunia indah seberang sana...(halah) ga cuma ngubek ngubek tanah jawi. Sedangkan punishment belum diterapkan secara gamblang.Atau  gue yang gak tahu ya.At least, si bos masih nurunin sifat belas kasihan 'khas' bokapnya. Hiya para purna masih di pekerjakan. Setidaknya di unit gue gitu. Para pejabat justru orang-orang purna. Tidak di pungkiri jam terbang mereka bikin mateng banget bin nguasai banyak hal. Dan berguna buat unit

(bukan) Resensi 20 CEO Idaman 2009

Sebuah analogi Tidak ada yang salah dengan perusahaan keluarga. Karena konglomerasi besar didunia ini berasal dari perusahaan keluarga. Sah dan wajar. Asalkan dikelola secara profesional, itu yang di katakan Chandra Ciputra president PT Ciputra Development Tbk. Tantangan terberat saat ini adalah mencari profesioanal yang bagus. Karena merekalah yang diandalkan untuk mengerjakan beragam proyek Ciputra yang tersebar di 20 kota besar di Indonesia juga Kamboja, Vietnam, India dan China. Sedangkan Anthony Salim Presdir PT Indofood Sukses Makmur Tbk. rela melepas BCA dan PT Indocement Tunggal Perkasa, namun tetap mempertahankan PT Indofood dan PT Bogasari pasca krisis 1998. Keputusan ini ternyata berdampak luar biasa, karena kinerja kedua perusahaan tersebut sedemikian mengkilap dan menjadi produsen mie dan terigu kelas dunia. Selanjutnya Anthony melakukan ekspansi dengan menggandeng Nestle SA yang tangguh di bidang riset dan pengembangan produksi makanan. Tak berhenti disitu Anthony men

greeenpeace event

PREMIERE OF THE AGE OF STUPID Green Carpet pemutaran film The Age of Stupid (Zaman Kebodohan), sebuah film doku-drama yang memenangkan penghargaan film untuk kategori perubahan ikilim, dan sekaligus telah menciptakan rekor dunia baru untuk pemutaranserempak terbesar ketika diputar di New York, Amerika Serikat pada 21 September 2009. Greenpeace, bersama dengan koalisi TikTokTikTok, WWF dan OXFAM, bermaksud menjadikan acara pemutaran perdana film ini di Jakarta sebagai acara pemutaran film terbesar dan terhijau tahun ini, dan kehadiran supporter Greenpeace sangat penting bagi upaya ini. Kami sangat mengharapkan kedatangan Anda! Kapan : Sabtu, 17 Oktober 2009 Waktu : Pkl. 14.00 wib – 20.30 wib (Pemutaran film 18.15 wib) Dimana : Tugu Proklamasi di Jl. Proklamasi, Jakarta Pusat Silakan menghubungi tim supporter services kami untuk informasi lebih detail di email di supporterservices.id@greenpeace.org atau menghubungi kami di +62 21 315 6533 (Senin – Jumat 10.00 wib – 18.00 wib) Tolong ting

those are they do

everyone like to show what he/she likes to do.something that makes proud, something to show of... Like me-myself-I like show pictures to anybody bot my activities especially my journeys, my travelling, beside share my favorite novel's resume. some friends mad to me since I tag which is made their wall full of my photos..hahahahha...I love to do that, indeed.. in the other hand, there'r people who like show their sadness by wrote status...pfffpff boring read those such things. Oke, if they do occasionally--nor everyday!!! Next , they--who really like upload kind of photos- that-personally--hurt my mind...my logical mind even I dont-really dont hate them, theirselves, however I keep think twice what they do daily... Well--it's abour choice of showing our personal life to others. FB,FS,MP,blog and others really help people to be narcism ^_^ Just be carefull--or people will judge you unexpectedly

ATBM products

Kind of cushions for sarung bantal kursi contains 5 pieces. just email our order on simply.imma@gmail.com those are ATBM products standart size are 135 cm x 200 cm (door size) You can order by your own size just email our order on simply.imma@gmail.com

A really good one for your hectic days

Sharks In Your Life The Japanese have always loved fresh fish. But the waters close to Japan have not held many fish for decades. So to feed the Japanese population, fishing boats got bigger and went farther than ever. The farther the fishermen went, the longer it took to bring in the fish. If the return trip took more than a few days, the fish were not fresh. The Japanese did not like the taste. To solve this problem, fishing companies installed freezers on their boats. They would catch the fish and freeze them at sea. Freezers allowed the boats to go farther and stay longer. However, the Japanese could taste the difference between fresh and frozen and they did not like frozen fish. The frozen fish brought a lower price. So fishing companies installed fish tanks. They would catch the fish and stuff them in the tanks. After a little thrashing around, the fish stopped moving. They were tired and dull, but alive. Unfortunately, the Japanese could still taste the difference. Because the f

THE MAYONNAISE JAR

IT’S AN OLDIE BUT A GOODIE!! PLEASE READ TO SEE THE MORAL OF THE STORY When things in your life seem almost too much to handle, When 24 hours in a day is not enough, Remember this story about the mayonnaise jar and 2 cups of coffee. A professor stood before his philosophy class and had some items in front of him. When the class began, wordlessly, he picked up a very large and empty mayonnaise jar and proceeded to fill it with golf balls. He then asked the students, if the jar was full. They agreed that it was. The professor then picked up a box of pebbles and poured them into the jar. He shook the jar lightly. The pebbles rolled into the open areas between the golf balls. He then asked the students again if the jar was full.. They agreed it was. The professor next picked up a box of sand and poured it into the jar. Of course, the sand filled up everything else. He asked once more if the jar was full. The students responded with an unanimous 'yes.' The professor then produced t