Skip to main content

Posts

Wisata Adem Kebun Teh Pagilaran

Alam hijau kebun teh (pic:docpri) Apa sih liburan favorit keluarga? Kalau saya berdiam di rumah membuat kue bersama si kecil juga sudah menyenangkan. Tapi pada dasarnya sih saya tukang jalan. Senang bepergian dari jaman bujang. Mumpung belum menikah puas-puasin travelling karena setelah menikah repot tujuhbelas kali bawa anak . Adegan jalan-jalan saya tidak terlampau jauh, masih seputaran Jawa saja. Yang paling ngehits adalah backpacker an bersama sepuluh orang yang tidak saya kenal menuju Karimunjawa. Kapan itu? Tahun 2010, saat itu belum ada acara televisi My Trip My Adventure , jadi  menghabiskan tiga hari di sana-tanpa badai-adalah keberuntungan luar bisa meng- explore kecantikan kepulauan sebelah utara kabupaten Jepara itu. Kali ini cerita liburan menjelang akhir tahun lalu. Dekat rumah saja yaitu berjarak 30 kilometer atau sekitar empatpuluh menit berkendara dari alun-alun kota Batang. Kemana? Kebun Teh Pagilaran Batang. Ini kali ketiga saya kesana. Salah satu tempat

Fairy Tales, Penantian Berbuah Manis

cover unyu-unyu buku FAIRY TALES (docpri) Awal tahun 2018 sudah beresolusi untuk menulis lebih rajin. Sudah mengumpulkan ide untuk dibuat tulisan. Eh dasar bos lagi semangat kerja, awal tahun sudah gaspol aja. Touring luar kota terus menerus. Alhasil sampai rumah lelah, ngantuk, kemudian di gugat si balita,”Bunda kok sudah mau tidur, main sama aku kapan?” Antara trenyuh dan badan pegel. Terus kapan nulisnya? Baik, target menulis diagendakan di minggu kedua. Rencana mau menulis tentang liburan Desember kemarin. Destinasi wisata Kebun Teh Pagilaran Batang dan Kebun Binatang Gembira Loka. Tumbenan aja liburan kemarin kok ya pas ngumpul. Pas ngumpul di Batang. Pas ngumpul di Jogja. Sudah punya bahan menulis dan gambar-gambar bagus. Eh dasar punya ribuan alasan, gagal lagi fokus menulisnya. Dan ini sudah Kamis! Why? Kalau ini untuk alasan yang indah. Bagaimana tidak indah, bambang atau heru, kalau Senin sore dapat kiriman gambar cover buku dongeng FAIRY TALES bertuliska

Aroma Coklat Menggoda

vaseline cocoa radiant(doc:pribadi) Minggu lalu jelang libur akhir tahun, saya menyempatkan diri jalan-jalan ke toko seberang kantor. Semasa Keenan masih MPASI, setiap Jumat pasti kesana. Sekedar membeli seiris ikan tuna, sepotong pumpkin, dan satu pack kecil unsalt butter. Kalau sekarang urusan dapur cukup mengandalkan tukang sayur langganan yang lewat depan kantor. Kembali ke toko seberang kantor, semakin dewasa aka menua, nafsu belanja saya memang merosot drastis. Belanja untuk diri sendiri baik cemilan hingga pakaian seringberpikir tiga kali, namun beli barang untuk anak jadi prioritas. Seperti berburu boneka bantal Tayo J . Lorong favorit saya adalah perkakas dapur yaitu deretan rak wajan, panci dan piring dan teman-temannya. Senang saja melihat pernik-pernik unyu-unyu, dan tetep CEK HARGA, walau ga beli hahaha. Lorong selanjutnya adalah kosmetik. Nah, disinilah saya menemukan si BARU itu. Lotion rasa cokelat! Saya cukup rajin memakai lotion untuk telapak tangan dan te

Lima Pilihan Me Time yang Seru

Memiliki  me time  yang cukup bagi sebagian besar perempuan adalah hal mewah. Pria dapat melakukan  me time  atau bahkan hobi selepas jam kerja tanpa ada keterikatan waktu. Berbeda dengan perempuan, apalagi jika sudah memiliki anak, pulang kerja adalah waktu untuk keluarga. Menurut Psikolog Ayoe Sutomo, M.Psi seperti yang dilansir wollipop.com (31/10/2013), bahwa  me time  bisa menghindarkan stres khususnya bagi kaum perempuan. Rutinitas sehari-hari seperti bekerja di kantor, mengurus keluarga seringkali menyebabkan kejenuhan sehingga sulit mengontrol emosi. Hanya saja yang perlu dipahami,  me time tidak selalu identik dengan cuti, liburan ataupun  travelling . Me time  bisa saja dengan melakukan hal sederhana yang menyenangkan hati, setidaknya melepaskan sejenak beban harian. Belanja bisa jadi  me time  yang ampuh bagi sebagian perempuan, namun jika setelahnya pusing dengan tagihan kartu kredit? Alamaak, bukannya mood bangkit justru drop bahkan tenggelam di kolong meja. Saya se

Belajar Menulis (lagi)

Belajar menulis dan menjaring ide (pic:pixabay) Saat blog kembaIi hampa terjadi setelah kelas bloggingnya mbak Mira Julia kelar di Oktober dengan kejar-kejaran sebelum tutup. Waktu tujuh bulan mustinya teramat cukup untuk mengulik aneka fitur milik blogspot. Nyatanya memang kalau masih jauh dengan deadline  bawaannya nyante dan malas. Hanya semangat di awal bulan April  dan jelang akhir Oktober. Duk duk duk, endingnya blog saya masih biasa-biasa saja. Paling keren bisa buat akun .com , itu sudah yahui dah . Akhir Oktober itu pula seorang teman lama yang dua tahun lalu pernah ikut kelas menulis, menawari untuk ikut kelas cerita anak. Dini W Tamam berhasil menjebloskan saya dalam komunitas yang super duper keren. Wonderland Creative yang digagas mbak Dini dan mbak Wulan fokus pada penulisan cerita anak keroyokan untuk dicetak oleh penerbit mayor. Kalau kelas yang saya ikuti insyaallah buku akan  terbit via Gramedia dan Elexkids. Keren kan? Bukan saya, tapi para  mentor cantik

TAKO dari KEN

Tako dumptruck dan Odi backhoe (sumber youtube/mainananak) Sayup-sayup terdengar  suara tangis yang tertahan. Suma, minibus berwarna merah, mengerjap-ngerjapkan matanya. Telinganya  tegak untuk mempertajam pendengaran. Hari masih gelap, belum ada cahaya matahari yang menerobos melalui jendela rumah. Hanya ada temaram lampu kecil dari sebuah lemari kaca dua pintu penuh mainan. Satu sisi lemari berisi mainan dari kayu dan plastik serta tumpukan puzzle. Sedangkan sisi yang lain berisi mobil-mobilan berbagai jenis dan ukuran.  Dua rak pertama berisi mobil-mobil kecil seukuran genggaman tangan. Sedang rak paling bawah berisi mobil yang lebih besar.  “Suara siapakah yang sesenggukan dipagi buta begini ?” gumam Suma sambil melirik sekitar. Dilihat kawan-kawannya masih pulas. Odi, backhoe warna kuning meringkuk di pojok,  sementara  Sata,lokomotif  kereta hitam mulai menggerak-gerakkan badannya. Suma menoleh kebelakang, kemudian memicingkan matanya. Di dekat pintu lemari kaca itu bia

Saat Ikhtiar Beririsan dengan Tawakal

Sulit menyembunyikan  gemuruh dada yang membuncah. Sulit menahan air yang menggenang di pelupuk mata. Lelaki gagah yang saya kenal dulu, kini tergolek lemah di ranjang kayu berwarna coklat gelap. Tubuh tegap itu terlihat menyusut. Sudah tak terlihat raga yang rajin nge-gym itu. Hilang sudah keceriaan dari wajah tegasnya. Seandainya  bertemu di tempat umum , saya  nyaris kesulitan mengenali raut mukanya.  Sakit itu telah mengikis  raganya. Meski tutur kata dan ide-ide liarnya tetap tak terbendung, ada nada getir di setiap ucapannya. Kemudian saya menyesal kenapa tidak sedari lama mengunjungi beliau. Mengapa tidak sejak kemarin-kemarin saya bertandang ke rumahnya. Rencana itu tertunda kesekian kali dengan alasan kesibukan. Basi ! Seandainya saya lakukan sejak awal, ingin saya ceritakan tentang perjuangan Dahlan Iskan melawan penyakitnya. Berupaya dengan semua usaha dan dukungan keluarga untuk mendapat kesembuhan. Bukan hanya tentang kesiapan materi, lebih pada ikhtiar tak b

Jajan Pasar, Kuliner Sepanjang Masa

Sebagai tukang makan, saya sering ngilu melihat menu makanan teman yang cuma terdiri dari sesendok nasi dan semangkuk sayur. Aiih, kalau saya mah, begituan masih lapaar. Beruntungnya badan awet, tidak melebar walau  intake  nya banyak. Ngiri ya ? Sini saya kasih kerjaan cuci piring dan nyetrikah haha. rupa-rupa jajan pasar (photo:kateringsemarang) Sekalipun saya sukak pakai banget makan brownies, strawberry cheese cake, red velvet hingga pizza, nyatanya saya tetaplah bocah ndeso yang akan lebih memilih jajan pasar jika di acara kondangan ada sajian kue menul-menul beraneka warna. Makanan yang disebutkan pertama jarang disajikan di kondangan. Ini 5 jajan pasar favorite yang sering melewati kerongkongan saya J 1. KLEPON Makanan ini terbuat dari tepung beras ketan yang diadoni bersama air hingga kalis. Kemudian dibentuk bola-bola dengan isian gula merah dan direbus . Jika bola-bola tersebut sudah mengambang ,ambil dan segera gulingkan di atas kelapa parut muda yang su

HAPPY SINGLE

sumber :cintasejati.co.id Tinggal di kota besar, punya  kerjaan bagus, dan bergaji cukup. Sempurna! . Being single dengan seabrek aktivitas semacam fitness, travelling, hiking pasti sangat menyenangkan.  Menikmati midnite film. Melewatkan weekend dengan keliling arena pameran atau berfoto seru di berbagai destinasi wisata lokal atau mancanegara. Seru ! Meninggalkan masa abege dan wuss tiba-tiba sudah hampir memasuki thirty something . Tua ? No ! Dewasa ,yes ! Mendamba menemukan pasangan ? Tentu . Namun senyatanya tidak mudah menyamakan frekuensi cara, pola pikir, dan kebiasaan hidup selama belasan tahun lalu. Setiap orang unik. Dalam sebuh keluarga tidak ada tabiat anak yang benar-benar sama. Bahkan  anak kembar pun tidak pernah sama dalam semua hal. Berpasangan dengan seseorang  yang dibesarkan dari keluarga yang berbeda, tentu perlu kedewasaan untuk  saling mengerti dan menghargai. Hidup nyaman di ibukota. Komplek GBK, JCC, Kemayoran , komplek kota tua, kepulauan ser

Pasangan Memesona, Raisa dan Hamish

Beberapa hari lalu beredar kartu undangan pernikahan RAISA Andriana & HAMISH Daud Wyllie di Ayana MidPlaza Jakarta, Ahad 3 September 2017  yang sepertinya akan menjadi  hari patah hati nasional jilid dua :-) vemale.com Mei lalu saat ada #haripatahhati saya tak paham maksudnya apa. Maklum emak-emak dengan balita yang hobi nonton upin-upin sudah amat jarang menyimak segmen  gossip. Ternyata tentang acara lamaran Hamish pada Raisa. IG @hamishdw Mengenal Raisa  sepintas lalu saja.  Wajah cantik dan suaranya yang lembut memang mampu menyihir penikmat musik untuk betah duduk mendengarkannya  meliuk-liukkan nada. Saya sendiri merasa Raisa sebagai penyanyi dengan talenta biasa saja. Eits, tentu saja dari sudut pandang emak-emak  yang sibuk beberes rumah. Bahkan dibandingkan  Isyana Sarasvati, yang saya kenal selintas juga, kualitas suara Isyana jauh lebih bagus. Tetep ya,subyektif ini. Tapi soal tampang, iyes, Raisa   juwarak   !  Wajah manisnya, Indonesia sekali. 

Dahlan Iskan : Kerja itu Hobi

sumber : merdeka.com Khatam sudah buku Ganti Hati seharga sepuluh ribu dalam sebulan terakhir.  Buku yang diterbitkan 5 tahun lalu, setelah sebelumnya dimuat bersambung di Koran Jawa Pos. Banyak hal yang saya pelajari dari kisah tentang transplantasi hati dibalik cerita menjadi Dirut PLN dan Menteri BUMN. Gaya bahasa yang lugas jauh dari rasa pamer. Bahkan ketika  Dahlan bercerita tentang membeli helikopter beberapa bulan menjelang operasi di Tiongkok. Dalam pandangan masa depannya,  bisa jadi pasca operasi  fisik nya jatuh terpuruk hingga  mobilitasnya terbatas. Nyatanya cerita berbeda 180 derajat.Fisiknya tetap prima. Aktivitas sebagai pejabat negara  justru memaksanya melakukan perjalan berhari-hari menggunakan moda darat  maupun udara. Tentu tanpa melupakan obat  yang harus di minum sehari 2x tepat jam 5 pagi dan jam 5 sore.

Disiplin dan Kerja Keras, Ramuan Sukses Dahlan Iskan

Bahwa dengan membaca buku  bisa membuka wawasan , saya percaya itu. Dua minggu lalu saya menemukan Ganti Hati-nya Dahlan Iskan seharga sepuluh ribu rupiah only diantara tumpukan Gramedia Fair. Seperti kebetulan yang indah, karena baru saja terprovokasi mencari  buku-buku karya Dahlan  Iskan setelah membaca  salah satu tulisan dalam buku Karya Literasi Kotomono Ehaka . Sebagai sesama wartawan, Ehaka (alm) paham betul bahwa  bahwa Dahlan Iskan adalah  sedikit dari  pemilik media yang BISA nulis. Saat dulu membeli buku Anak Singkong-nya Chaerul Tanjung, sebelum ada stempel bestseller , saya baru tahu, bahwa bisnis konglomerasinya bukan karena keturunan. Begitupun dengan Dahlan Iskan. Lahir dan besar di desa pelosok Surabaya dengan segala keterbatasan tidak membuat mimpinya sederhana. Menikmati kemiskinan yang struktural, begitu salah satu ungkapan dalam buku Ganti Hati. Sejak  menjadi wartawan Tempo  hingga mengakuisisi sebuah  media yang hampir bangkrut di Surabaya , disiplin tin

Berebut Kursi, Pernik Undang-Undang Pemilu

sumber :okezone.com(24.7.2017) DPR baru saja mengesahkan Undang-Undang Pemilu , Jumat lalu seperti dilansir okezone.com, yang sebelumnya sudah diwarnai drama walkout. Prosentase Presidensial Threshold adalah salah satu sebab runcingnya jalan pengambilan putusan. Pun banyak pihak yang berteriak akan mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi. Perebutan kursi, itulah yang di perdebatkan para orang pintar itu. Menilik tulisan EH Kartanegara (alm) yang diterbitkan Suara Merdeka (07/10/2004), bahwa dalam budaya Jawa dahulu, mengejar kursi atau jabatan, dianggap saru (tidak pantas). Sementara sekarang justru terbalik, jika ada politisi yang tidak mengejar kursi justru dianggap tidak lincah mengambil kesempatan. Maka jangan heran jika untuk mendapatkannya banyak dilakukan manipulasi data, menabrak rambu hukum hingga politik uang. Sayangnya banyak orang malas membuka file-file record pejabat periode lalu.Banyak orang malas belajar dari kitab suci politik seperti The

Sajian Bolu Labu Kuning

Welcome Sunday   Rencana mau menghadiri  Kajian  Ahad Pagi di Masjid sekolah Keenan, apa daya si balita itu susah pisan dibangunkan. Plus emaknya masih pegel lengan dan betis pasca berenang Sabtu pagi. Hiyalah, setelah off hampir dua bulan tidak cipak-cipik mainan air, setelah lewat bulan Syawal baru bisa nyebur lagi. So ngapain libur begini? Jadual kondangan menunggu ! Tapi itu nanti siang, pagi ini mau ekseskusi yellow pumpkin yang sudah  berumur 1 bulan, astaga basi ga ya? Of course ,no!  Soalnya itu pumpkin bulet yang dibeli jaman Ramadhan untuk olahan menu buka puasa, diletakkan di tray kulkas . Setiap kali searching “resep…….” Pastilah cookpad.com yang nampak di urutan paling atas. Nyatanya saya belum pernah eksekusi resep hasil dari situs tersebut. Menurut saya resep di cookpad seringnya terlalu sederhana, tanpa tips and trik ehehe. Web masak favorite saya adalah milik mbak Endang yaitu www.justtryandtaste.com   alias JTT. Rada susah ya vocab nya, tapi contain nya s