Skip to main content

Posts

Behind the Scene of Tour de Lombok

Liburan ke Bali sudah biasa… kalau ke Lombok ? Hahay….banyak yang mupeng ternyata saat banyak teman mengetahui edisi liburan kami ber -21 ke Lombok 14-16 April lalu.  Yes, sukses bikin iri :-p Mau tahu   cerita seru dibalik peristiwa itu , simak ya. NOTE yang berniat liburan kesana J Berawal dari rencana 5 tahun lalu untuk  liburan ke Lombok, namun atas suatu musibah yang menimpa, dana yang sudah siap untuk beli tiket terpaksa disimpan kembali  dan baru digunakan setahun kemudian  untuk ke Malang-Bromo ber 12 orang. Pasca dari Bromo itulah tercetus bahwa suatu waktu kita harus  beneran ke Lombok ya… Baca juga :  http://imangsimple.blogspot.co.id/2015/12/bromo-piknik-di-saat-yang-tepat.html Saya senang bepergian pada bulan April . Entah ya, menurut saya April adalah bulan  dengan cuaca hanya cenderung terik. Paling tidak bukan  musim penghujan. April juga yang dipilih saat tujuh tahun lalu backpackeran ke Karimunjawa. Saat itu hanya ada kapal Kartini yang berangkat s

TOUR de LOMBOK

I’m the Organizer Begitulah, rasanya sudah melekat di keseharian dari jaman SMP hingga kuliah. Aktif di organisasi bertahun-tahun membuat saya terbiasa merencanakan sesuatu secara detil sehingga pelaksanaan tidak melenceng terlalu jauh. Rencana liburan ke Lombok sudah lama didengungkan.  Sejak Desember 2016 sudah mulai hunting tiket pesawat dan biro perjalanan. Kalau masih kisaran Jawa, sewa mobil saja cukup, rute atur kemudian. Tapi kali ini pengalaman baru saya handle perjalanan beda pulau. Saya pilih bulan April dengan asumsi curah hujan sudah menipis. Iklim Indonesia 2 tahun terakhir sudah bukan default seperti pelajaran geografi jaman sekolah dasar. Bahwa musim penghujan di mulai sejak bulan ..ber- ..ber. Nyatanya hampir sepanjang tahun hujan turun . Manusia berprediksi, Allah Maha Kuasa. Pun kebetulan di bulan April 2017 ada 2 long weekend. Dan di bulan April pula, biasanya bonus kantor di transfer hehehe… Sip,  tiket pesawat sudah didapat sejak akhir Januari 2017.

Tak Ada Gambarku Dalam IGmu

SERIAL JANU DAN SUKMA Genre Fiksi Tidak ada  gambarku dalam IG mu Sebuah pesan whatsapp masuk bersamaan dengan alarm tanda sholat subuh berdering. Jika tinggal di rumah, ada masjid berjarak limapuluh meter yang suara muadzinnya cukup untuk membuat mata dan kuping bergerak-gerak. Aku memilih segera berwudhu dan mendirikan solat daripada membalas pesan yang hanya akan memperlama bertahan di tempat tidur. Waktu subuh pendek. Dalam tengadah tangan ini , terselip doa untuk  ibunda tercinta dan juga seorang perempuan agar mau bersabar, menungguku. Tidak adil! Itu komentar beberapa kawan, tentang  obsesi mengejar beasiswa dengan mengabaikan perasaan perempuan yang sudah sedemikian lama menunggu. Menyuruhnya untuk bersabar.   Aku tidak memaksanya menunggu. Seperti halnya beberapa perempuan lain yang bertanya tentang ke jombloanku, aku jawab, I’m single nor jomblo. Agak sulit menjelaskan memang. Perempuan itu telah bersemayam di pojok relung hatiku sejak pertama bertemu, se

Karena Lelaki Ingin (juga) Dimengerti

Karena wanita ingin dimengerti…. lewat tutur lembut dan laku agung Karena wanita ingin dimengerti Manjakan dia... dengan kasih sayang Salah satu lagu Ada Band yang menceritakan pemujaan laki-laki kepada Wanita. Karena wanita ingin dimengerti. Lagu yang bagus,   namun kadang menjadikan wanita terlena, karena   ia akan melupakan satu hal--jika yang harus dimengerti itu wanita dan yang mengerti itu lelaki, sudahkah kita menempatkan hal yang sama? Karena lelakipun ingin dimengerti Lelaki itu adalah makhluk yang berbeda dengan wanita, ia memang tidak banyak cakap, karena lebih banyak bicara dengan rasio akalnya dan tak sebanyak wanita dalam mengedepankan rasa. Ia pendiam, atau tak banyak komunikasi, tapi sesungguhnya   banyak hal yang ingin diungkap--tapi tak sepandai wanita dalam olah bahasa. Dan hal ini yang seringkali menjadi hambatan dalam berkomunikasi dengan pasangan. Komunikasi itu dua arah, jika satu arah namanya NGGRUNDEL :-p Sebenarnya sosok lelaki

Mencintaimu

“Saya kan baru menikah 6 minggu, Dok, masak sudah hamil 8 minggu ?” Begitu pertanyaan polos saya pada seorang dokter SpoG. Setelahnya saya pindah ke lain dokter, dan mendapatkan jawaban sama. Ternyata memang begitu cara menghitungnya, kehamilan dihitung dari hari pertama haid, bukan saat pembuahan terjadi. Sang bayi itu kini berumur lima tahun. Ganteng dengan alis melengkung tebal , hidung kecil dan bulu mata lentik. Dahulu sering dikira perempuan  L . Saat kulitnya semakin legam karena sering bersepeda, pesona lelakinya semakin muncul J . Aktif baik tingkah laku maupun suara. Alias banyak polah dan banyak bicara. Dialah alasan saya pulang bersegera saat jam kantor habis. Dialah alasan saya berpanas keliling toko mencari kain lurik demi upacara hari Kartini. Dia yang saya pikirkan pertama saat bangun tidur. Dia yang membuat saya malas makan, saat dia terserang demam tinggi. Tanjung Aan , Lombok 14 April 2017 Namun entah mengapa, beberapa minggu terakhir , saya se