Skip to main content

Posts

5 Cara Pandang Positif terhadap Pandemi

sumber: Canva  Pandemi belum juga berakhir meski telah belasan purnama terlewati. Jutaan jiwa melayang karena makhluk kecil bernama Virus Corona.  Ada banyak sekali pelajaran selama pandemi yang dapat kita ambil hikmahnya.  #1 Dialah Yang Maha Kuasa Tak ada selembar daun pun jatuh tanpa kehendakNya. Sedemikian mudah Allah membolakbalikkan segala sesuatu. Sekecil makhluk bernama Virus Corona telah melumpuhkan segala sendi kehidupan manusia.  Bisnis-bisnis besar rontok tanpa ampun. Adalah kita, yang percaya dan bersandar pada Allah-lah, menjadikan ritual ibadah menjadi semakin khusuk semata karena ketaatan diiringi ketakutan akan wabah yang mendera. #2 Lebih Banyak Bersyukur Setiap orang terimbas efek berantai virus mematikan ini, meski dalam kadar yang berbeda. Lihatlah sekeliling kita. Ada yang dahulu memiliki penghasilan berlebih dengan gaya hidup tinggi. Tiba-tiba harus kehilangan sekian hartanya, demi meringankan cicilan di berbagai lembaga keuangan. Bahwa menikmati setiap pencapaia

Energi Memaafkan, Meringankan Langkah

sumber: canva, koleksi pribadi Pernahkah seseorang meminta maaf padamu atas kesalahan yang dilakukannya ratusan purnama yang lalu? Seringkali dalam relasi pertemanan tidak selalu dalam jalan lurus. Kadang naik, turun, berkelok bahkan jatuh terjerembab. Pengalaman memaafkan seorang teman saat itu sungguh melegakan. Jangan Remehkan Kekuatan Maaf Kekuatan maaf bagi setiap individu dapat  memberikan efek yang berbeda-beda. Keberanian untuk meminta maaf dan memaafkan adalah dua hal berbeda yang tidak setiap orang memilikinya. Namun keduanya berguna untuk terapi diri sendiri atau autohealing . Dengan memaafkan atau memberi maaf, maka residu sakit hati yang bercokol akan rontok seketika. Namun  hal tersebut hanya bisa terjadi bila kita melakukannya setulus hati. Pencarian Luka Batin Seiring kehidupan berputar sebagian kita bisa memaklumi kekeliruan orang lain, kerabat, pasangan bahkan orangtua, baik disengaja atau tidak. Dengan kata lain, kita dapat memaafkan seketika, saat itu juga. Hal ini

Kecintaan pada Buku

Apa alasan kamu membaca buku? Kalau saya, yang pertama karena suka dan yang kedua karena butuh. Yang jelas sih bukan karena ingin gaya pegang buku setebel bantal, hehe. Iya, sejak sekolah dasar saya sangat menikmati duduk di samping rumah sambil membaca buku cerita anak. Tentu bukan buku milik saya, melainkan pinjam dari kerabat atau tempat persewaan buku. Bagian menyenangkan dari membaca buku adalah, saya bisa leluasa berimajinasi atas narasi atau cerita yang dibuat penulis. Hal ini berbeda dengan menonton film, dimana saya sebagai penonton secara tidak langsung dipaksa untuk mematuhi alur dan plot kisah yang tersaji dalam deretan adegan. Itu kenapa saya tidak terlalu menyukai film yang diadaptasi novel. Bukan tentang kualitas filmnya, tapi detil cerita dalam film biasanya tidak presisi seperti novel. Memang tidak mudah memindahkan ratusan halaman novel menjadi adegan film dalam 90 menit saja. Salah satu film adaptasi novel yang saya suka adalah Da Vinci Code. Kenapa? Karena saat meno

Misteri Batuk Pilek yang Sering Melanda Bumil

gambar Setelah berhasil melewati masa mual dan enek di tiga bulan pertama kehamilan ditandai dengan sukses menjalankan ibadah Ramadhan dengan hanya bolong dua hari saja, saya sangat berharap drama kelelahan dan kepayahan berakhir. Tibalah saat menjadi bumil yang bahagia. Eh ternyata kenyataan tidak seindah keinginan. Paska libur lebaran, pak bos langsung intruksi, bulan depan meeting ke Jogja ya ! Saya mengangguk mantap. Wiih bakalan kerja sambil liburan dong. Asyek! Kemudian saat memandang perut yang makin membuncit jadi ragu, kuat tidak ya dengan perjalanan Pekalongan- Jogja selama 4-6 jam dengan usia kehamilan 5 bulan. Yang penting suami ngijinin sih oke aja lah. Kesibukan kerja dan membersamai Keenan memasuki dunia baru, dunia sekolah dasar  sangat menyita tenaga, meski tetap menyenangkan. Keenan di usianya menjelang tujuh tahun itu masih dengan pola pikir polos nan lugu. Banyak cerita yang dia bawa baik dari pulang sekolah atau main ke rumah teman yang membuat saya terpin

Euforia Asian Games 2018

                Sesaat setelah menonton acara   Opening Ceremony Asian Games 2018   yang maha megah itu, memang berasa euforia nya. Kemudian diikuti rentetan  pertandingan cabang olahraga tayang di beberapa   stasiun televisi. Meski tidak mengikuti satu persatu, setidaknya cabor sepakbola, badminton, voli dan atletik yang   menarik perhatian saya. Maksudnya, cuma cabang olah raga itu yang saya paham perhitungan skornya sehingga tahu mana yang menang mana yang kalah.   Sepak takraw? Nyerah deh, hehe…Oh iya, sempat lihat panjat dinding dan selebrasi pasangan suami-istri cabor pencak silat yang mendapat medali emas. How lucky , ya.                 Perolehan medali pun tak kalah keren dari Opening Ceremony . Dari peringkat   17 di Asian Games 2014, Indonesia melompat ke peringkat 4 dengan perolehan medali 98 buah yang terdiri dari   medali emas 32, medali perak 24 dan medali perunggu 43. Jempol empat! Nampak juga bintang-bintang olahraga baru yang menjadi trending topic seperti: