Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2021

Kebangkitan Dunia Literasi di Era Digital

Dua pekan lalu Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meluncurkan program Literasi Digital Nasional dengan tema “Indonesia Makin Cakap Digital” seperti dilansir kompas.com(20/5/2021). Hal ini menandai keseriusan pemerintah mendukung sepenuhnya kebangkitan dunia literasi di era digital.  Kenapa selalu dikaitkan dengan segala macam dunia digitalisasi? Karena memang kita sedang di jaman dimana semua hal bisa dengan (mudah) jika dilakukan secara digital. Contoh paling mudah, dahulu kita mengetahui kebenaran suatu berita dari membaca koran atau menonton TV. Kalau itu kita harus berlangganan koran atau minimal membaca koran di kantor balaidesa atau rumah tetangga. Kini koran versi cetak sudah semakin berkurang oplah produksinya. Karena berita tentang apapun sudah ada dalam segenggaman tangan.  Yes, kamu benar. Smartphone atau Handphone sudah menjelma menjadi sumber dari segala sumber rujukan bagi mereka yang malas membaca buku setebal bantal. Apapun bisa kita cari melalui melalu

5 Cara Pandang Positif terhadap Pandemi

sumber: Canva  Pandemi belum juga berakhir meski telah belasan purnama terlewati. Jutaan jiwa melayang karena makhluk kecil bernama Virus Corona.  Ada banyak sekali pelajaran selama pandemi yang dapat kita ambil hikmahnya.  #1 Dialah Yang Maha Kuasa Tak ada selembar daun pun jatuh tanpa kehendakNya. Sedemikian mudah Allah membolakbalikkan segala sesuatu. Sekecil makhluk bernama Virus Corona telah melumpuhkan segala sendi kehidupan manusia.  Bisnis-bisnis besar rontok tanpa ampun. Adalah kita, yang percaya dan bersandar pada Allah-lah, menjadikan ritual ibadah menjadi semakin khusuk semata karena ketaatan diiringi ketakutan akan wabah yang mendera. #2 Lebih Banyak Bersyukur Setiap orang terimbas efek berantai virus mematikan ini, meski dalam kadar yang berbeda. Lihatlah sekeliling kita. Ada yang dahulu memiliki penghasilan berlebih dengan gaya hidup tinggi. Tiba-tiba harus kehilangan sekian hartanya, demi meringankan cicilan di berbagai lembaga keuangan. Bahwa menikmati setiap pencapaia

Energi Memaafkan, Meringankan Langkah

sumber: canva, koleksi pribadi Pernahkah seseorang meminta maaf padamu atas kesalahan yang dilakukannya ratusan purnama yang lalu? Seringkali dalam relasi pertemanan tidak selalu dalam jalan lurus. Kadang naik, turun, berkelok bahkan jatuh terjerembab. Pengalaman memaafkan seorang teman saat itu sungguh melegakan. Jangan Remehkan Kekuatan Maaf Kekuatan maaf bagi setiap individu dapat  memberikan efek yang berbeda-beda. Keberanian untuk meminta maaf dan memaafkan adalah dua hal berbeda yang tidak setiap orang memilikinya. Namun keduanya berguna untuk terapi diri sendiri atau autohealing . Dengan memaafkan atau memberi maaf, maka residu sakit hati yang bercokol akan rontok seketika. Namun  hal tersebut hanya bisa terjadi bila kita melakukannya setulus hati. Pencarian Luka Batin Seiring kehidupan berputar sebagian kita bisa memaklumi kekeliruan orang lain, kerabat, pasangan bahkan orangtua, baik disengaja atau tidak. Dengan kata lain, kita dapat memaafkan seketika, saat itu juga. Hal ini

Kecintaan pada Buku

Apa alasan kamu membaca buku? Kalau saya, yang pertama karena suka dan yang kedua karena butuh. Yang jelas sih bukan karena ingin gaya pegang buku setebel bantal, hehe. Iya, sejak sekolah dasar saya sangat menikmati duduk di samping rumah sambil membaca buku cerita anak. Tentu bukan buku milik saya, melainkan pinjam dari kerabat atau tempat persewaan buku. Bagian menyenangkan dari membaca buku adalah, saya bisa leluasa berimajinasi atas narasi atau cerita yang dibuat penulis. Hal ini berbeda dengan menonton film, dimana saya sebagai penonton secara tidak langsung dipaksa untuk mematuhi alur dan plot kisah yang tersaji dalam deretan adegan. Itu kenapa saya tidak terlalu menyukai film yang diadaptasi novel. Bukan tentang kualitas filmnya, tapi detil cerita dalam film biasanya tidak presisi seperti novel. Memang tidak mudah memindahkan ratusan halaman novel menjadi adegan film dalam 90 menit saja. Salah satu film adaptasi novel yang saya suka adalah Da Vinci Code. Kenapa? Karena saat meno