Skip to main content

Posts

Showing posts with the label ceritaanak

Serba-serbi Kurikulum 2013 (K13)

  Sabtu ini ada undangan dari wali kelas Keenan untuk pembagian rapor PTS (Penilaian Tengah Semester). Hasil dari pertemuan tadi antara lain me review target shalat, target akhlaq dan target pembelajaran. Untuk kelas 6, memang hanya tinggal 1 pekan untuk menyelesaian materi sekolah. Masa sih? Dalam kalender akademik, dijadwalkan libur Idul Fitri dimulai 1 April 2024 hingga 17 April 2024. Duuh lama banget ya, buat emak-emak ini justru mengkhawatirkan karena libur panjang = main gadget seharian.  Agenda selanjut nya, tanggal 22 April 2024 mulai ujian PAT (Penilaian Akhir Semester) khusus kelas 6. “Berarti bulan Mei udah mulai libur,dong?” Keenan berpikir begitu. “ Jangan senang dulu, justru bulan Mei ada ASAJ (Asesmen Sumatif Akhir Jenjang)” "Haah?" Emak gen Y  macam saya pun bengong. Udah PAT masih ada ASAJ, enggak salah satu saja sih. Guru sekolah tersenyum bijak, “ini tahun kesekian kebijakan gonta ganti”. Jadi apa bedanya PAT dan ASAJ. PAT adalah ujian akhir di

Kapan Waktu Terbaik Mengajarkan Anak Naik Sepeda?

Memulai sesuatu hal itu sangatlah berat. Iya berat seperti memindahkan dumble 2 kg dari tangan kiri ke tangan kanan. Namun kalau sudah biasa, akan terasa ringan alisan enteng, bahkan bisa sambil kayang 😅 Salah satu resolusi tahun 2024 yang saya inginkan adalah: menambah stok sabar saat mengajari Andra belajar naik sepeda roda dua. Berbeda dengan si Kakak yang pada usia 4 tahun sudah fasih naik sepeda roda dua,  Andra yang genap berusia 5 tahun pada 3 bulan lalu, baru lancar mengendarai sepeda roda empat. Entahlah, anak ini lebih penakut dari Kakaknya. Mungkin memang saya telat mengajarinya.  Berkaca pada progres si kakak Keenan naik sepeda: - usia 2 tahun lancar naik sepeda roda empat - usia 3 tahun lancar naik sepeda roda tiga  ( ini enggak sengaja, roda nya copot aja) - usia 4 tahun sudah mahir naik sepeda roda dua bahkan untuk jalur tanjakan dan turunan Perbedaan perlakuan terjadi pada anak kedua karena saat itu pandemi melanda. Maret 2020, Andra baru berusia 1,5 tahun. Jadilah leb

Cedera Tulang pada Anak

  Setelah meeting berjilid-jilid, hari Jumat adalah waktu yang tepat untuk selonjoran sejenak. Apalagi payday kan? Tetiba pukul 09.30 mendapat telepon dari guru sekolah si kecil. Bad feeling nih. Karena sudah dua kali kejadian begini, biasanya karena emergency . Kejadian pertama sepekan masuk.sekolah, si bocah menangis tiada henti. Yang pertama karena tas sekolah ditarik-tarik temannya sampai talinya rusak, dan yang kedua pusing karena flu. Keduanya tidak membuat saya memutuskan pulang lebih cepat. Saya hafal, Andra yang baru masuk KBIT (Kelompok Bermain Islam Terpadu) Juli lalu bukan tipe anak yang  nangis guling-guling. Nangisnya, ya cuma mewek-sesenggukan. Sejauh itu, amaan. Jadi ada kejadian apalagi ini, sehingga sejam sebelum bel pulang, Ustadzah musti bersegera menelepon.  “Bu, maaf, tadi Andra lari-lari lompat naik turun meja kecil, kemudian jatuh dan menangis. Katanya tangan kanan sakit. Sudah saya minta minum dulu, Andra minum pakai tangan kiri. Pas saya lihat tan

Liburan Seru Selama Ramadan

Pandemi mengubah banyak hal. Mengubah cara dan perspektif dalam bersikap, berpikir dan bertindak. Pandemi membuat anak-anak harus belajar daring. Saat awal pandemi si sulung baru kelas dua. Belajar daring bagi anak usia sekolah dasar belumlah tepat karena mereka belum bisa belajar secara mandiri. Apalagi dengan kurikulum K13 dengan buku tematik super tebal, duuuh. Jadilah orangtua yang harus kembali bersekolah.  Well, memasuki tahun ketiga, pandemi belum menampakkan ujungnya. Namun bombardir kewajiban vaksin diklaim cukup efektif menurunkan jumlah kasus (baca: bergejala). Tentu saja ini pandangan saya sebagai orang non kesehatan. Alhamdulillah ramadan kali ini nyaris sama dengan ramadan 3 tahun lalu. Masjid ramai, pasar ramai, jalanan ramai. Bedanya, sebagian masih sadar diri untuk selalu memakai masker, sebagian yang lain tidak. Ah sudahlah, ini berdasar keyakinan masing-masing sajalah. Pada gilirannya kita memang semestinya berdamai, berdampingan dengan ini. Setelah dua minggu sekola

TAKO dari KEN

Tako dumptruck dan Odi backhoe (sumber youtube/mainananak) Sayup-sayup terdengar  suara tangis yang tertahan. Suma, minibus berwarna merah, mengerjap-ngerjapkan matanya. Telinganya  tegak untuk mempertajam pendengaran. Hari masih gelap, belum ada cahaya matahari yang menerobos melalui jendela rumah. Hanya ada temaram lampu kecil dari sebuah lemari kaca dua pintu penuh mainan. Satu sisi lemari berisi mainan dari kayu dan plastik serta tumpukan puzzle. Sedangkan sisi yang lain berisi mobil-mobilan berbagai jenis dan ukuran.  Dua rak pertama berisi mobil-mobil kecil seukuran genggaman tangan. Sedang rak paling bawah berisi mobil yang lebih besar.  “Suara siapakah yang sesenggukan dipagi buta begini ?” gumam Suma sambil melirik sekitar. Dilihat kawan-kawannya masih pulas. Odi, backhoe warna kuning meringkuk di pojok,  sementara  Sata,lokomotif  kereta hitam mulai menggerak-gerakkan badannya. Suma menoleh kebelakang, kemudian memicingkan matanya. Di dekat pintu lemari kaca itu bia