Skip to main content

Serba-serbi Kurikulum 2013 (K13)

 

Sabtu ini ada undangan dari wali kelas Keenan untuk pembagian rapor PTS (Penilaian Tengah Semester). Hasil dari pertemuan tadi antara lain mereview target shalat, target akhlaq dan target pembelajaran. Untuk kelas 6, memang hanya tinggal 1 pekan untuk menyelesaian materi sekolah. Masa sih? Dalam kalender akademik, dijadwalkan libur Idul Fitri dimulai 1 April 2024 hingga 17 April 2024. Duuh lama banget ya, buat emak-emak ini justru mengkhawatirkan karena libur panjang = main gadget seharian. 

Agenda selanjut nya, tanggal 22 April 2024 mulai ujian PAT (Penilaian Akhir Semester) khusus kelas 6.

“Berarti bulan Mei udah mulai libur,dong?” Keenan berpikir begitu.

“ Jangan senang dulu, justru bulan Mei ada ASAJ (Asesmen Sumatif Akhir Jenjang)”

"Haah?"

Emak gen Y  macam saya pun bengong. Udah PAT masih ada ASAJ, enggak salah satu saja sih. Guru sekolah tersenyum bijak, “ini tahun kesekian kebijakan gonta ganti”.

Jadi apa bedanya PAT dan ASAJ. PAT adalah ujian akhir di setiap semester, sehingga materi yang diujikan hanya materi yang diajarkan pada semester tersebut. Sedangkan ASAJ mirip dengan EBTANAS jaman dahulu kala. Materinya mulai dari kelas 4 hingga kelas 6. Hela napas, sabaar.

Jaman saya sekolah dulu, orangtua tidak pernah membersamai belajar. Namun pelajaran sekolah tidak sesulit sekarang. Lebih tepatnya, ada banyak materi jenjang menengah yang diperkenalkan terlalu awal di sekolah dasar. Contoh: sistem alat perncernaan manusia berikut nama tulang belulang, juga pengetahuan tentang negara ASEAN (hafalan hasil alam, mata uang, gunung tertinggi dll).

Keenan masuk generasi sekolah dengan kurikulum K13. Sudah sejak kelas 1 sekolah dasar, saya stress baca buku tematik setebal bantal. Saya gagal paham bagaimana bisa  mata pelajaran seperti Bahasa Indonesia, IPS, IPA, PKN, SBDP, PJOK dan matematika dijadikan 1(satu) dalam 1 (satu) buku (untuk jenjang kelas 4-6, materi matematika dan PJOK sudah terpisah).

Bayangkan, misal sedang belajar paragraf induktif (bahsa Indonesia) buka halaman selanjutnya penerapan hak dan kewajiban di Masyarakat (PKN), bukan halaman selanjutnya tarian dari daerah Sumatera (SBDP), lanjut buka halaman selanjutnya alur peredaran darah di jantung (IPA) dst. Terus kalau ulangan/ujian gimana? Ya gitu, ulangan/ujian tematik tema 8 maka anak akan belajar PKN, IPA, IPS, Bahas Indonesia, SBDP sekaligus. Fyi, setiap semester biasanya terdiri dari 4-5 buku tematik atau 8-9 buku tema tiap tahunnya.

Merujuk dari laman kemendikbud, K13 (Kurikulum13) dibuat di tahun 2013. Hasil penelitian menungjukkan bahwa pada dasarnya kurikulum 2013 merupakan upaya penyederhanaan terhadap kurikulum yang berlaku saat ini, dengan model tematik-integratif dan menekankan pada fenomena alam, seni dan budaya. harapan penyempurnaan kualitas anak didik melalui keterikatan materi antar pelajaran dalam 1 buku. Itu kenapa setiap buku memiliki tema masing-masing. Bagi guru mungkin lebih mudah “menyambungkan pelajaran Bahasa Indonesia dengan PKN atau yang lainnya. Meski saat pembuatas rapor dibikin pusing dengan banyak indikator.

Menjadi nightmare saat pandemi yang lalu, Keenan baru kelas 2 semester 2. Kemampuan membaca teks panjang belum mumpuni, tiba-tiba harus sekolah via Zoom dengan tampilan huruf kecil-kecil. Emaknya pun tepar baca buku tema yang macem caserol dan harus private dengan anak sendiri. Masyaallah, alhamdulillah terlewati masa-masa sulit itu.

Bagaimana dengan kurikulum Merdeka, sepertinya pemisahan antar pelajaran sekolah sudah kembali semula. Namun ada banyak praktek dan indikator penilaian yang makin banyak. 

Semangat para guru 😊

 

Comments

popular post

Merencanakan Pendidikan Anak Sejak Dini, Perlukah ?

Kapan Waktu Terbaik Mengajarkan Anak Naik Sepeda?

Jadi Bapak Rumah Tangga, Kenapa Tidak ?