Skip to main content

Posts

Mengenalkan baca tulis

KEENAN ON THE GO Dahulu  saya sering membaca koran atau majalah dengan suara keras disamping bayi Keenan. Entahlah apa yang didengar dan diketahuinya, ketika mulut saya bergerak dan intonasi suara berubah-ubah, maka bayi Keenan juga ikut mengoceh. Genap usia satu tahun saya belikan buku bantal, dengan maksud belajar mengenal gambar dan huruf. Terlalu dini ya? Hahaha emang emaknya aja yang nepsong. Usia dua tahun buku gambar dan crayon jadi mainan andalan diluar mobil-mobilan dan truk. Lebih tepatnya crayon, buku gambar kurang laku pada saat itu. Maka tembok rumah pun penuh hasta karya naturalisnya. Baru saat usia tiga tahun, nafsu menggambar di tembok sudah jauh berkurang. Sasaran berikutnya buku gambar, buku tulis dan semua jenis kertas yang ada. Boros memang, buku gambar isi 10 lembar akan habis kurang dari 5 menit karena yang digambar atau ditulis dalam font teramat besar,serasa Arial 36. Hingga usianya  4,5 tahun , rasanya sudah 7 kali saya membelikan crayon dan lebih dari d

Jadi Orang Tua Tidak Ada Sekolahnya

SEMINAR  PARENTING KBIT PERMATA HATI 28 NOVEMBER 2015 Mengikuti seminar parenting yang dimotori FKOMG KBIT PERMATA HATI BATANG Lokasi pendopo kabupaten Jadi ingat ingin membuat Seminar ASI, kelak disini tempatnya. Inden aaah. "Bu, anak saya aktif sekali, tidak bisa diam." "Usia berapa?" " 5 tahun." "Wajaar, Bu. Kalau usia  8 tahun masih tidak bisa diam, baru memerlukan observasi." Iya, anak usia belum sekolah , kurang dari 6 tahun, adalah wajar berlarian aktif kesana kemari. Energi anak usia balita memang luarbiasa dan harus dikeluarkan. Itu kenapa sekolah PAUD dan TK ada metode PAGI CERIA. Yaitu metode bernyanyi, bermain dan  berlari pagi hari dari jam 8- 9, sebelum aktivitas belajar dimulai. Gunanya untuk mengeluarkan semua energi anak sembari menstimulasi gerakan motorik. Naah pada jam belajarnya yaitu jam 9, anak sudah merasa lelah dan bisa duduk tenang. Baru tahu ! Metode pendidikan yang efektif : 1.       Pend

RITUAL SENIN MALAM

Senin semangaaaat, iya kerja hari Senin biasanya rada malas menggerakkan kaki melangkah menuju kantor (naik motor ), kali ini semangat. Why? Karena malam hari ba'da isya ada Webinar Sekolah Perempuan Gelombang 10. Kalau minggu lalu masih setengah apriori , apasih yang akan disajikan para mentor secara mereka bukanlah penulis favorit saya. Peace Cik Gu hehhee. Tapi….semua berubah pasca webinar perdana tanggal 9 November ituuh barengan mbak Indari Mastuti lanjut 11 November bareng mbak Anna Farida. Banyak ilmu yang didapat. Pun sharing dengan teman-teman  yang sebagian berprofesi sebagai emak-emak rempong macam sayaah. Wait, ternyata beberapa teman SP10 udah ada yang menerbitkan buku .Wooww .Saya ? Tutup muka! Mulai bongkar file-file lama. Mana tahu bisa kayak Dee bikin Filosofi  Kopi atau Rectoverso  yang merupakan hasil kompilasi cerita dari masa lalu dan kini. Dooorr !! Banguun! Iyap. Senin malam pukul 19.30 sudah mulai prepare meja (setrikaan) buat alat meletakkan lapt

Sekolah Perempuan 10 part 1

Senin, 9 November 2015 Sekolah Perempuan edisi perdana dimulai tepat 20.00. Sempat ingin absen karena badan masih pegal-pegal plus ngantuk sisa dari Weekend Fun Trip Batu-Bromo. Kata suami ijin aja tidak masuk sekolah, hahahha. Thus laptop mulai saya nyalakan sejak 19.30 sekalian ngecek jaringan internet. Kali ini pakai Indosat Mentari harga 35ribu kuota 3 G (tulisannya begitu, entah senyatanya). Ketika digunakan untuk ujicoba webinar Minggu lalu, lancar banget sih. Masih marahan dengan Three karena 2 minggu terakhir lemot sangat. Padahal harga kartu perdananya semakin mahiiil. Pukul 20.00 tepat Teh Indari Mastuti memulai sesi webinar dengan menampilkan beberapa slide. 15 menit berlalu berjalan lancar, ketika di live chat beberapa kawan mengeluh  tidak mendengar suara Teh Indari, saya masih santan. Nyala kok disini. Jelang menit ke 20, mulai suara ada dan tiada. Bahkan jaringan terputus dari server berkali-kali. Fiuuuhhh. Perjuangan sungguh. Jadilah menyimak livechat dengan sesek

Sekolah Perempuan

Besok 2 November 2015 adalah running perdana Sekolah Perempuan.  Entah kenapa saya sebegitu semangat ikut kegiatan itu. Pake bayar pulak. Lumayan untuk ukuran emak-emak macam saya. Lumayan mahall. Tetapi saya berani 'bertaruh' ini. Maksudnya investasi ilmu. Alhamdulillah pas ada rejeki yang tidak masuk pos belanja bulanan. Jadi tidak mengganggu menu makan bulanan hahhah. Palingan, belum jadi beli anting-anting baru !!! Yes, setelah lebih dari 2 tahun atau malah 4 tahun ya, absen aktif di facebook, kini mulai rajin buka-buka lagi. Tidak selalu update status laah, masa-maa itu sudah lewat. Masa muda , saat narsis masih meraja, sekarang sedikit insyaf, maklum suami tidak punya mental senarsis saya. Facebook nyaris saya tutup karena menurut saya semakin banyak berisi hala-hal yang kurang bermanfaat, sharin artikel yang justru menjerumuskan atau sekedar curhat tidak jelas. Kemudian saya menemukan beberapa grup di facebook yang cukup menarik, kemudian berkenalan dengan orang-orang