I'm interested in everything that concerns you Tetes bening mengalir tanpa isak , Sukma mengalihkan pandangan dari layar berukuran 3,7 inchi tersebut. Ini adalah hari ke 93 sejak Janu berangkat meraih mimpinya di benua seberang. Mimpi yang selalu didengungkannya sejak 15 tahun lalu. Ya, sejak mereka jumpa pertama kali di depan Balairung UGM. Lamanya mimpi itu terwujud merembes pada lamanya kepastian tentang kesabaran diri menunggu. Terpisah pulau tak serta merta memisahkan keterikatan batin yang terjalin sejak lama,meski berseliweran orang-orang lain mencoba mengetuk pintu hati. Hingga kabar itu datang. Kabar tentang lolosnya beasiswa ke negeri Kanguru. Sukma merasa gembira sekaligus gelisah. Gembira, karena setelah penantian panjang, senyum lebar Janu Nampak jelas saat menyapanya dalam video call, sesaat setelah semua dokumen lengkap, siap berangkat. Sesungguhnya tinggal selangkah lagi, setelah lulus Master, Janu berjanji. Namun entah deru angin darimana, semakin dekat