Skip to main content

Posts

Kembali ke Titik Awal

“Satu-satunya jalan dengan bayi tabung.” Begitu penjelasan dokter Sp.Og yang baru saya kenal dua bulan terakhir. Jawaban ini seperti petir ditengah mendung yang bergelanyut di akhir Januari. Benar, saat saya keluar ruangan dokter memang sedang hujan deras, sehingga suasana lebih dramatis. Apakah setelah itu saya nangis bombay? Alhamdulillah tidak. Meski jawaban dokter pasca tes HSG ( hysterosalpingography ) tersebut, sungguh diluar dugaan saya dan suami. Ketika saya tanyakan penyebab dari tersumbatnya kedua tuba falopi tersebut, dokter menjawab, “bisa jadi karena pijatan dukun bayi setelah melahirkan anak pertama. Karena tanpa dibantu pijatan, rahim akan kembali semula."  Dorr! Jawaban dokter inilah yang justru membuat saya syok. Sebegitu entengnya jawaban tersebut. Sependek yang saya ingat, enam tahun lalu saya menggunakan dukun bayi hanya untuk merawat anak saya hingga 10 hari. Kenapa tidak 40 hari? Mahal! Asalkan pusar sudah lepas, sudah percaya diri lah memandikan b

Wisata Adem Kebun Teh Pagilaran

Alam hijau kebun teh (pic:docpri) Apa sih liburan favorit keluarga? Kalau saya berdiam di rumah membuat kue bersama si kecil juga sudah menyenangkan. Tapi pada dasarnya sih saya tukang jalan. Senang bepergian dari jaman bujang. Mumpung belum menikah puas-puasin travelling karena setelah menikah repot tujuhbelas kali bawa anak . Adegan jalan-jalan saya tidak terlampau jauh, masih seputaran Jawa saja. Yang paling ngehits adalah backpacker an bersama sepuluh orang yang tidak saya kenal menuju Karimunjawa. Kapan itu? Tahun 2010, saat itu belum ada acara televisi My Trip My Adventure , jadi  menghabiskan tiga hari di sana-tanpa badai-adalah keberuntungan luar bisa meng- explore kecantikan kepulauan sebelah utara kabupaten Jepara itu. Kali ini cerita liburan menjelang akhir tahun lalu. Dekat rumah saja yaitu berjarak 30 kilometer atau sekitar empatpuluh menit berkendara dari alun-alun kota Batang. Kemana? Kebun Teh Pagilaran Batang. Ini kali ketiga saya kesana. Salah satu tempat

Fairy Tales, Penantian Berbuah Manis

cover unyu-unyu buku FAIRY TALES (docpri) Awal tahun 2018 sudah beresolusi untuk menulis lebih rajin. Sudah mengumpulkan ide untuk dibuat tulisan. Eh dasar bos lagi semangat kerja, awal tahun sudah gaspol aja. Touring luar kota terus menerus. Alhasil sampai rumah lelah, ngantuk, kemudian di gugat si balita,”Bunda kok sudah mau tidur, main sama aku kapan?” Antara trenyuh dan badan pegel. Terus kapan nulisnya? Baik, target menulis diagendakan di minggu kedua. Rencana mau menulis tentang liburan Desember kemarin. Destinasi wisata Kebun Teh Pagilaran Batang dan Kebun Binatang Gembira Loka. Tumbenan aja liburan kemarin kok ya pas ngumpul. Pas ngumpul di Batang. Pas ngumpul di Jogja. Sudah punya bahan menulis dan gambar-gambar bagus. Eh dasar punya ribuan alasan, gagal lagi fokus menulisnya. Dan ini sudah Kamis! Why? Kalau ini untuk alasan yang indah. Bagaimana tidak indah, bambang atau heru, kalau Senin sore dapat kiriman gambar cover buku dongeng FAIRY TALES bertuliska

Aroma Coklat Menggoda

vaseline cocoa radiant(doc:pribadi) Minggu lalu jelang libur akhir tahun, saya menyempatkan diri jalan-jalan ke toko seberang kantor. Semasa Keenan masih MPASI, setiap Jumat pasti kesana. Sekedar membeli seiris ikan tuna, sepotong pumpkin, dan satu pack kecil unsalt butter. Kalau sekarang urusan dapur cukup mengandalkan tukang sayur langganan yang lewat depan kantor. Kembali ke toko seberang kantor, semakin dewasa aka menua, nafsu belanja saya memang merosot drastis. Belanja untuk diri sendiri baik cemilan hingga pakaian seringberpikir tiga kali, namun beli barang untuk anak jadi prioritas. Seperti berburu boneka bantal Tayo J . Lorong favorit saya adalah perkakas dapur yaitu deretan rak wajan, panci dan piring dan teman-temannya. Senang saja melihat pernik-pernik unyu-unyu, dan tetep CEK HARGA, walau ga beli hahaha. Lorong selanjutnya adalah kosmetik. Nah, disinilah saya menemukan si BARU itu. Lotion rasa cokelat! Saya cukup rajin memakai lotion untuk telapak tangan dan te

Lima Pilihan Me Time yang Seru

Memiliki  me time  yang cukup bagi sebagian besar perempuan adalah hal mewah. Pria dapat melakukan  me time  atau bahkan hobi selepas jam kerja tanpa ada keterikatan waktu. Berbeda dengan perempuan, apalagi jika sudah memiliki anak, pulang kerja adalah waktu untuk keluarga. Menurut Psikolog Ayoe Sutomo, M.Psi seperti yang dilansir wollipop.com (31/10/2013), bahwa  me time  bisa menghindarkan stres khususnya bagi kaum perempuan. Rutinitas sehari-hari seperti bekerja di kantor, mengurus keluarga seringkali menyebabkan kejenuhan sehingga sulit mengontrol emosi. Hanya saja yang perlu dipahami,  me time tidak selalu identik dengan cuti, liburan ataupun  travelling . Me time  bisa saja dengan melakukan hal sederhana yang menyenangkan hati, setidaknya melepaskan sejenak beban harian. Belanja bisa jadi  me time  yang ampuh bagi sebagian perempuan, namun jika setelahnya pusing dengan tagihan kartu kredit? Alamaak, bukannya mood bangkit justru drop bahkan tenggelam di kolong meja. Saya se