Rima baru mengunci pintu gerbang, saat sebuah taxi putih melintas dan berhenti di depan Mobilio cokelat yang terparkir di seberang jalan. Seorang perempuan berhijab marun, melangkah turun sambil melambaikan tangan. “Barusan nengok butik terus pengen mampir ke rumahmu. Kamu mau pergi kemana, Ma ?” “Masuk mobil dulu yuk, sekalian jalan.” Rima menarik lengan Fia, sahabatnya. Pelan mobil ber plat AB 2134 CK melaju ke luar komplek .” Mau ke imigrasi, perpanjang paspor.” “Tumben, bukannya lagi ngehits keliling Indo. Snorkling kemana tuh , kemarin?” “Karimunjawa, sejam aja dari Semarang. Udah bisa lihat surga laut”. Senyum Rima mengembang. “Trus paspor itu… ?” Fia masih penasaran, “bulan madu ?” “Wueee …belum lah. Paspor prepare ke Hongkong April nanti. Rame-rame sama anak kantor.” “Waaah asyik dong, April itu peak banget butikku.” “Yang asyik lagi, gretongan say “. Rima mengedip-ngedipkan mata bulatnya. Fia menepuk bahu perempuan di belakang kemudi yang sedang senyum-senyum. “K