Wihiiiiy tersentil minggu lalu dapat ebook tentang time management,hasil dari join emak-emak IIDN (Ibu Ibu Doyan Nulis) di grup facebook. Disuruh nulis 100 kegiatan rutin tiap hari dari bangun tidur sampai tidur lagi.Poinnya dari sekian banyak kesibukan, pasti ada pekerjaan yang bisa dijadikan satu seperti memasak, mencuci, bermain bersama anak. Well en toh saya belum menulis runut kegiatan harian 100 biji ituuuh, sudah langsung keinget saja...Diniati IKHLAS.Iya kenapa jadi ikhlas ya.........
Begini , sejak keluarga kecil kami menetap di rumah sendiri (bukan nebeng mertua lagi). Ada pembagian tugas pekerjaan domestik antara saya dan suami. Namun tetap saja saya merasa bagian saya lebih banyak ketimbang suami. Bagaimana tidak. Bangun tidur kala shubuh langsung sholat , masak, bangunin si kecil,mandikan si kecil, suapin si kecil. Si Ayah? Bangun bangun tidur sholat, nonnton TV !mepet jam baru mandi dan sarapan. Begitu pula pulang kerja, sampai rumah beberes dapur, masak atau minimal menghangatkan nasi sedang sayur dan lauk beli. Suapin anak, temani main dan belajar. Suami? Mencuci baju pakai mesin cuci sambil nonton TV!
Fiuuh cukup lama kami sering berdebat mengenai tugas domestik tersebut. Saya meminta suami lebih aktif turut menganak -handle anak, sementara saya mengerjakan tugas. Si kecil yang tidak mau, begitu alasan suami. Tapi alhamdulillah berjalan waktu, alah biasa karena biasa. Si kecil mulai lebih akrab dengan Si Ayah. Saya biarkan mereka bermain bola, perang-perangan dll.
Kemudian tugas saya berkurang? Sama sekali tidak. Tahun ini si kecil masuk PAUD, sayaa harus bangun lebih pagi. Biasanya 04.30 sekarang jam 04.00 bahkan kadang 03.30. Kenapa saya bela bangun pagi. Karena saya ingin punya waktu lebih banyak dengan anak. Dengan bangun lebih pagi, selesai masak, saya punya waktu 05.30 s/d 06.00 untuk mengajak anak bermain sepeda sekitar rumah.Anak makin besar, kosakata semakin banyak,semakin banyak bertanya.
Dengan jam kerja seven to five, saya tetap ingin menjadi orang yang paling dekat dengan anak. Memiliki waktu cukup menemani bermain sebelum dan sesudah sekolah. Waktu yang dalam hitungan tahun hanya sedikit. Mungkin tidak sampai usia 10, anak sudah mandiri, sudah memilih bermain dengan teman ketimbangan dengan orangtuanya.
Masa-masa ini akan kami rindukan
Yaaa , sayaa ikhlas dengan kesibukan luar biasa sebagai istri, ibu, pekerja.
Semangatt bersama ibu-ibu hebat diluar sana
Comments
Post a Comment