sumber:pixabay
Menghandle pelatihan kali ini cukup menguras
enerji saya. Pelatihan penilaian properti sederhana yang sudah saya gagas sejak
dua tahun lalu. Baru diapprove
sekarang. Mahal memang. Akan tetapi investasi pendidikan kepada karyawan akan
berimbas pada peningkatan kinerja. Harapannya sih gitu…
Walau hanya duduk mendengarkan plus dapat
makan dan jajan yang bikin perbaikan gizi, tetap saja saat sampai rumah rasanya
lungkrah. Bahkan belajar ngaji bersama anak saja sempat ada ‘mak less’ terkantuk. Maka belum juga
jam 09.00 malam, saya sudah terlelap, sementara anak masih asyik bermain.
Suami? Samaaaaa….hadeuh.
Seminggu
ini agak aneh, nafsu makan saya berkurang. Di kantor saya dikenal tukang makan.
Iya, porsi makan siang saya banyak plus doyan ngemil. Dan –apesnya- saya tidak
bisa gemuk. Ya..segitu..aja dari jaman belum menikah. Kata teman senior, biasanya setelah punya anak,
badan sedikit melebar. Jadi kalau berat badan saat gadis dan setelah punya anak,
sama, berarti kurus. Itulah saya. Silakan iri! hahaha. Saat bulan puasa tiba, orang
lain senang turun berat badan 2-3kg, saya
biasanya turun hingga 4kg alias
1kg per minggu. Setelahnya saya butuh waktu lebih dari 2 bulan untuk kembali
semula. Fiuuh.
Makan
bakso malang, saya muat dua mangkok. Sedang makan bakso biasa plus mie dan
lontong! Tapi Selasa kemarin berbeda. Semangkok bakso tidak sanggup saya
masukkan semuanya ke dalam perut. Hanya separuh, ada apa? Sepertinya saya
meriang. Saya cek kalender, jadual bulanan saya sudah telat 7 hari. Tapi apa iya? Karena vonis dokter
menyatakan saya tidak akan bisa hamil normal. Hasil HSG akhir Januari 2018 lalu
menurut dokter hanya ada dua kemungkinan, operasi laparoscopy untuk membuka sumbatan rahim atau bayi tabung.
Dan
saya kaget saat mencoba memakai test pack
seharga lima ribuan. Dua garis merah timbul! Kamis sore kembali saya lakukan
uji menggunakan test pack seharga
sepuluh ribuan. Hasilnya, sama! Jumat dini hari masih juga saya lakukan uji
menggunakan test pack seharga
tigapuluh ribuan. Dua garis merah jelas terlihat. Rasanya ingin melompat
tinggi. Namun saya tidak berani senang
dulu sebelum periksa ke dokter.
Jumat
pagi jam 09.00, saya kabur ke RS dekat kantor. Saya memilih datang ke dokter
pertama yang saya kunjungi enam bulan lalu saat awal program hamil. Saat itu
saya diberi obat hormon untuk merangsang menambah jumlah sel telur. Tiga bulan
berjalan, tidak berhasil. Saya berinisiatif pindah ke dokter lain. Dari dokter
kedua, saya kembali diresepkan obat dan diminta tes HSG (hysterosalpingography) untuk mengetahui ada tidaknya kelainan pada
jalur rahim. Hasilnya kedua tuba falopi non patent,
alias tersumbat. Vonis itu membuat saya syok.
Saya sajikan hasil HSG kepada dokter pertama, jawaban beliau sama
dengan dokter kedua. Alternatifnya operasi LO atau Bayi Tabung. Selesai beliau
menjelaskan, saya sampaikan tentang hasil test
pack.
“Serius?” ucap bu dokter takjub. “Yuk, kita lihat! Astagaaa bener,
ada kantung bayinya!” seru bu dokter cantik berhidung mancung itu.
Syukur alhamdulillah terucap berkali-kali dari mulut saya. Masyaallah.
Terhitung 5 minggu. Allah Maha Baik.
Versi dokter, bisa jadi perlakuan HSG itulah yang mengobati
infeksi pada sumbatan rahim. Cairan yang disemprotkan, pada beberapa kasus juga
bisa berfungsi untuk memperbaiki saluran tuba falopi.
Saya memilih percaya pada kuasa Allah. Sudah dua dokter menyatakan
saya tidak akan bisa hamil lagi dengan cara normal. Dengan doa, sedekah, dan ikhtiar
thibunnabawi, alhamdulillah doa saya,
doa kami diijabahi, hanya dalam
selang waktu satu bulan. Semoga dilancarkan hingga kelahiran dan bisa menikmati
tumbuh kembang anak kedua. Pasti seru! Bismillah.
Mintalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan
(QS. Al-mu’min:60)
Alhamdulillah... Luar biasa...
ReplyDeleteTerima kasih, Kakak. Mohon do any a :-)
DeleteMasyaAllah, Alhamdulillah ya Mbak.
ReplyDeleteSelamat, semoga sehat dan selamat hingga kelahiran, Aamiin. :) :)
Aamiin, terima kasih sang at Mbak Diah :-)
Deletealhamdulillah selamat mbaaaakk.. semoga sehat2 selalu yaa
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
Delete
DeleteHai mbak Yosy, terima kasih
Masya allah jika Allah berkehendak, seketika ya..selamat mba, sehat2 terus
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteMbak Ismi, saya kepoin blog nya loh. Tulisannya bagus. Ijin ambil setting lokasi buat cerpen ya..kapan-kapan.
DeleteTerima kasih.
Mbaaaaak aku bahagia banget bacanyaaaa huhuhuhu. Semoga aku bisa nyusul yaaaa <3 selamat sekali lagi atas kehamilan nyaaaa ikut seneng banget
ReplyDeleteHuaaa, iya, terima kasih Mbak. Masih ga percaya juga saya. Semoga segera nyusul ya Mbak. Allah pasti beri jalan. Semangaaat
DeleteWuaaaa ikut senang bacanya
ReplyDeleteSelamat ya
Sehat2 selalu bumil
Alhamdulillah.....ya Alloh..semoga semua lancar ya bumil...Kakak Keenan sudah tau belum...senang sekali membaca nya...Alloh memudahkan jalan untuk hamil kembali setelah ceritamu ttg dokter dan bbrp istilahnya
ReplyDeleteUdaaah, exited sekali doa. Udah mau mijitin emaknya bahkan cuci piring segala hahaa
Delete