Skip to main content

Hidup Nyaman Bersama Polytron



Sadarkah kamu jika polusi udara di kota-kota besar di Indonesia sudah dalam tingkat polusi yang memprihatinkan? Berdasar Rangking Negara Indeks kualitas udara (AQI), Indonesia masuk urutan ke 17 dari 118 negara yang memiliki kualitas udara terburuk.

“TV nya mati lagi, Bun!”

Balita berkaos kuning itu  meletakkan remote TV dengan kasar. Mulut lancipnya bisa dikuncir. Saya menoleh ke layar televisi. Gelap. Namun masih ada suara Upin-Ipin terdengar.  Iya, ini kesekian kalinya benda ajaib yang mampu menyihir balita super aktif  itu mau anteng menonton serial dari negara sebelah, meski sudah diulang puluhan kali. Andra hafal setiap adegan hinga tiap percakapan. Dan tidak bosan, begitulah anak-anak. Konon  hal itu dikasebabkan, daya ingat pendek. Sehingga sekalipun sebuah kisah atau tayangan diputar berulang, emosi dan pengalaman yang didapat, tetap seolah menjadi yang  pertama.

Televisi yang menempel di dinding itu memang sudah berusia lebih dari 10 tahun. Awet ya ? Alhamdulillah, walau sering trouble seperti layar menghitam namun suara masih ada, atau kali lain gambar tiba-tiba freeze tak bergerak yang mengharuskan dipaksa untuk cabut colokan. Kadang hanya butuh 15-30 menit si hitam normal kembali, namun kadang sampai lebih dari semalam.  Saking seringnya sampai terbiasa, ya sudah tak ada televisi bisa melakukan aktivitas yang lain. 

Keinginan untuk membeli televisi baru memang sudah tercatat dalam benak sejak sekian tahun lampau, haha, apalagi sejak gencar promo TV digital. Televisi di rumah, masih analog dong, sudah satu dasarwarsa kok. Ngomongin milih TV digital mana yang bagus  dan ramah di kantong memang bukan perkara mudah. Apalagi kalau melihat feature dari satu merk dengan merk yang lain seringkali berbeda nama meski secara visualisasi nampak sama.

Beberapa waktu lalu saat main ke toko elektronik untuk beli rice cooker, saya tertarik dengan salah satu merk TV nasional. Polytron Digital TV Cinemax Soundbar. Waktu itu di tayangkan trailer film  Jurrasic World . Suaranya begitu menggelegar. Rasanya seperti nonton film di bioskop beneran. Speaker Polytron memang paling juara sejak dahulu.  Feeling emak, langsung cek harga dong, masih 2 jutaan saja untuk size 32".  Kantong-able ini mah. Sip, langsung  lapor pak suamik.  Kok enggak langsung gesek kartu saja? Didalam rumah (tangga) kami berlaku aturan pengeluaran pembelian barang diatas 1 juta dibebankan kepada suamik, haha.

        Berbicara tentang barang elektronik, merk Polytron ini memang termasuk everlasting. Iya sudah 47 tahun Polytron mengembangkan ragam produk elektronik dengan inovasi putra bangsa. Buat kamu generasi  80-90an masih ingat dengan iklan DIGITEC, NINJA! Itu adalah produk televisi terkeren pada masany. Polytron sendiri merupakan satu-satunya produsen alat elektronik lokal yang semakin kokoh dan merambah pasar internasional. Eits, ada yang  enggak tahu kalau Polytron adalah merk lokal?

          Iyes, Polytron didirikan 16 Mei  1975 di Kudus, Jawa Tengah oleh Hartono bersaudara. Tahu kan, duo pemilik Jarum yang merupakan orang terkaya di Indonesia. Yup, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono. Jangan lihat gurita bisnis Hartono bersaudara saat ini saja, namun juga telaah proses perjuangan saat mendirikan bisnis-bisnis mereka tersebut. Insightfull!

    Perusahaan ini adalah murni milik orang Indonesia tanpa pemodal asing. Proses pembuatan barang dengan metode transfer teknologi. Berawal dari pembuatan TV box  yang ditolak pasar pada tahun 1979, mereka terus berinovasi sehingga tercipta beragam produk mulai dari televisi, audio, lemari pendingin, peralatan rumah tangga hingga yang terbaru motor listrik–Polytron EVO. Sampai saat ini Polytron memiliki 3 pabrik besar di Kudus  dan Demak seluas hampir 250.000mdengan total 10.000 karyawan.

        Dengan tim Research & Development sejumlah 500 karyawan yang terus berinovasi mengembangkan ragam produk yang lebih baik,  Polytron memiliki puluhan produk yang mampu bersaing dipasar lokal bahkan juga  merambah hingga pasar Eropa dan Asia. Hebat ya, karya anak bangsa yang mendunia.

Yuk, kenalan lebih dekat dengan produk Polytron!

Polytron Home Appliances

Jika untuk kebutuhan dasar manusia itu ada sandang, pangan dan papan, maka kebutuhan dasar sebuah rumah adalah televisi, kulkas dan mesin cuci. Betul apa betul?  Minimal itu sih, tiga benda yang mempermudah hidup  kita.

Kok bisa? 

Contoh:  pulang kerja sore, buka pintu, menyalakan Polytron Digital TV Cinemax Soundbar  yang suaranya kenceng tapi enggak nyakitin kuping, kemudian membuka kulkas Varia dengan teknologi tempered glass sehingga cover bunga anggrek pada pintu nampak hidup, lanjut  mengambil cemilan atau minuman dingin.  Lepas membersihkan diri, pakaian kotor masuk mesin cuci Zeromatic Laguna. Nyaman kan? Eits, ada yang ketinggalan, mau makan tinggal ambil nasi dari rice cooker Donabe sedang lauknya udah beli dong, tadi sekalian jalan pulang. Apa, sate ayam!

Polytron Audio Video

Buat kamu yang hobi bebersih rumah  sambil mendengarkan lagu favorit, Polytron bluetooth speaker aktif cocok banget. Suara jernih, bening sampai tak terasa pekerjaan rumah selesai tanpa berasa capai. Rumah kinclong, tinggal duduk manis sambil nunggu delivery food. Senyaman itu!

Polytron Electric Vehicle

Malas antri beli bensin berjam-jam? Yuk beralih ke sepeda motor listrik. Plat biru ya! Ramah lingkungan, go green, yes. Kan enggak mengeluarkan polusi. Dibandrol seharga 20jutaan, Polytron EVO menjadi favorit baru dunia kendaraan listrik. Minat? Kalau saya iya! Horang kayah? Aamiin. Lebih pada kebutuhan. Judulnya sepeda motor jadul manual yang setiap hari saya pakai ini sudah beberapa orang nawar pengen beli. Emang istimewa ya? Buat orang-orang muka lama, mengendarai motor manual lebih nyaman dan aman ketimbang motor matic masa kini. Bagaimana dengan saya yang tak kunjung beralih ke motor matic? 

Karena si Ayah kalau mau beliin selalu bilang : bayarnya bagi dua ya! Ergh. 

Mungkin lain cerita kalau saya bilang pengen beli sepeda motor listrik.

Cari tahu dulu yuk, fakta atau  mitos dari sepefa motor listrik.

Fakta : Sepeda motor listrik terkena hujan. Aman!

Fakta : Baterai dicharge di rumah atau bisa tukar baterai di SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum)

Fakta : Proses charging 4 jam mampu berjalan sejauh 60 km

Mitos : Tagihan listrik membengkak setelah punya motor listrik? 

Fakta : Enggak, kenaikan pembayaran pulsa listrik masih lebih murah ketimbang bensin kok.

Fakta : Kecepatan maksimal 60 km/jam. 

Enggak bisa ngebut ngejar waktu absensi, berarti harus berangkat pagian. Untuk perjalanan dalam kota, cukuplah. Si doi bisa jalan sejauh 60 km. Buat pergi pulang Batang-Pekalongan, bisa! Hemat waktu enggak perlu antri SPBU lagi, sampai kantor dicharge, sampai rumah dicharge lagi. 

Yuk, ubah gaya hidupmu  yang lama dan beralih ke gaya hidup Go Green!

Mulailah dengan langkah sederhana seperti:

1. Kurangi penggunaan kantong plastik

2. Kurangi penggunaan tisu

3. Beralih ke kendaraan listrik bebas polusi

Polytron EVO hadir sebagai solusi berkendara yang ramah lingkungan, zero emisi, bebas  polusi dan tanpa bising.

Dari melek mata dan nutup mata dimudahkan dengan produk Polytron. Senyaman itu, hidup. Mimpi? Ya enggaklah, wong masih bisa dengar jejeritan anak-anak di kamar sebelah.

Jadi,  produk Polytron apa favorit kamu?

 

 #PolytronBlogCompetition

 #47polytronanniversary

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Comments

popular post

Serba-serbi Kurikulum 2013 (K13)

Merencanakan Pendidikan Anak Sejak Dini, Perlukah ?

Kapan Waktu Terbaik Mengajarkan Anak Naik Sepeda?

Jadi Bapak Rumah Tangga, Kenapa Tidak ?