Skip to main content

5 Pilihan Hunian Sesuai Kantong

Menikah  merupakan gerbang membina keluarga baru, lingkungan baru, tetangga baru. Bagi pasangan yang baru menikah baik sudah langsung menempati rumah baru ataupun masih bermalam di rumah orangtua, tetap saja memerlukan penyesuaian  before and after.
Saya tidak akan bahas suka duka tinggal di pondok indah mertua  hehe, kali ini  yang dibahas pilihan jenis hunian untuk pasangan muda seperti saya.

Setelah setahun lebih berburu promosi rumah baru, cluster, residence, rumah second hingga  tanah kavling, akhir pengembaraan itu behenti pada 2 buah kavling @90m2 dalam sebuah kampung. Akses jalan kecil hanya  gang lebar 2,5m saja. Jarak ke jalan raya kabupaten hanya 30m plus di pojokan ada masjid besar.
 Yes ! Alhamdulillah,tanah sudah dilunasi tinggal mengumpulkan uang untuk membangun rumah. Mikir, darimana dananya ?

5  Pilihan Hunian Sesuai Kantong :
1. Rumah residence
Cara paling sederhana adalah datang ke pameran property atau langsung ke kantor marketing di lokasi komplek  residence. Biasanya dalam sebuah komplek residence unit rumah yang tersedia tidak terlalu banyak bisa 6-12 unit saja atau tidak sampai 50 unit. Dengan fasilitas one gate maka didalam lokasi biasanya sudah tersedia fasum/fasos berupa taman bermain dan tempat ibadah. Bahkan untuk Residence kelas menengah ke atas ada jogging track hingga kolam renang. Silakan sesuaikan bujet termasuk jarang tempuh dari rumah ke kantor  atau tempat usaha.
Bagi Anda yang suka privacy dan ketenangan pilihan jenis residence cocok karena unit yang tersedia tidak terlampau banyak.

2. Rumah perumahan /pengembangan
Pengembang  yang memiliki lahan luas untuk dibangun perumahan, biasanya tidak membangun unit rumah secara serentak, melainkan bertahap. Dibuka cluster belakang, cluster tengah kemudian cluster depan. Kebijakan bertahap disesuaikan dengan plafond KPR dari lembaga keuangan yang juga turun  bertahap dan strategi marketing untuk kenaikan harga berjenjang. Pihak BI bahkan sudah mewajibkan KPR rumah subsidi  harus dalam kondisi readystock.
Keuntungan memilih jenis rumah ini, kondisi sosial masyarakat sudah terbentuk. Fasum  dan fasos sudah memadai.

3. Rumah second
Dengan bujet beli rumah baru  yang sama, Anda bisa mendapatkan rumah second dengan luasan tanah lebih banyak. Contoh perumahan sekarang rata-rata type 45/80 atau type 65/100 seharga Rp.350.000.000 s.d Rp.900.000.000,-. Jika Anda ‘kuat’ berburu,  dengan Rp.400.000.000,-  bisa mendapat rumah seluas 250m2. Rumah second baik lokasi di kampung atau perumahan jaman tahun 90an hingga awal tahun 2000 masih dengan luasan diatas 120m2. Namun Anda harus cermat menghitung biaya renovasi yang harus dikeluarkan  karena usia bangunan biasanya sudah lebih dari 10 tahun. Paling sering yang harus di perbaiki adalah kondisi plafond dan genteng.

4. Kavling siap bangun
Naah yang ini pilihan saya. Kenapa ? Dengan membeli kavling secara mandiri maka bentuk, model rumah bisa SESUKA HATI dan tentu saja SESUKA DANA tersedia.  Rumah tumbuh namanya. Berawal dari bangunan komposisi  60/180 pada 3 tahun lalu, sekarang sudah menjadi  90/180 tapi masih belum memiliki garasi, belum ada taman dan tembok keliling.
Nanti, ngumpulin uang lagi :-)

5. Rumah waris
Naah ini yang paling asyik ( , dapat warisan rumah tinggal dari orangtua atau mertua. Tidak perlu keluar dana banyak, hanya renovasi dapur dan kamar mandi saja. Sedikit kerepotan saat idul fitri tiba karena para kerabat banyak bertandang dan menginap di rumah.
 Maka, siapkan tempat tidur ektra.

Naah bagaimana rumah idaman pilihan Anda ?
Bila tak punya dana tunai bisa ajukan PEMBIAYAAN SYARIAH INVESTA GRIYA, silakan mampir di www.kospinjasa.com

Comments

popular post

Serba-serbi Kurikulum 2013 (K13)

Merencanakan Pendidikan Anak Sejak Dini, Perlukah ?

Kapan Waktu Terbaik Mengajarkan Anak Naik Sepeda?

Jadi Bapak Rumah Tangga, Kenapa Tidak ?