Skip to main content

Sayang Ibu, Dulu ,Sekarang dan Selamanya

Saat usia 6 tahun, saya sering marah pada Ibu jika hasil kunciran rambut miring. Tidak percaya diri rasanya.
Saat usia 15 tahun, saya sering marah pada Ibu jika menu masakan pagi hari sama dengan siang hari.
Saat usia 25 tahun, saya dan Ibu sering menangis bersama saat mengunjungi makam Bapak
Kemarin, saya bahagia menyaksikan Ibu yang tak henti tersenyum saat menceritakan pengalaman 14 harinya di Tanah Suci.
Tak terperi kebaikan Ibu, tak akan cukup ruang untuk membalas semua jasa.
Sayang Ibu, dulu,sekarang dan selamanya.

@indarimastuti, @idafauziah @julieartha @Annafarida
#hariibu
#alumni_sekolahperempuan
#SP10

Comments

popular post

3 Kelebihan Majalah Fortune Indonesia sebagai Media Ekonomi dan Bisnis Terpercaya

Fortune Indonesia Summit 2022: Semangat Pembaharu Para Tokoh Muda

Vonis Dokter Tidak Selalu Benar

Kembali ke Titik Awal