Kehamilan yang
kedua ini membuat saya mengoreksi ulang banyak hal tentang memandang orang lain
beserta kebiasaan dan cara berpikirnya. Saya (seringkali) menganggap aneh orang
yang bertindak, bersikap atau berkata yang berbeda dengan saya. Aneh, begitu
label yang saya sematkan kepada orang
lain tersebut. Sederhana saja misalnya, teman sebelah ruangan kalau
ketawa kenceeeeng pisan plus bergulung-gulung. Apa sih, namanya untuk ketawa
yang mirip suara woody woodspecker gitu. Atau temen yang superlemot ketika di
minta mengerjakan suatu tugas, idiiih dulu kuliah dimana sih… Sarkasme yah!
Well kembali ke bahasan tentang
kehamilan kedua ini, yang sungguh berbeda dengan delapan tahun lalu. Mungkin
menjadi tidak istimewa bagi ibuk-ibuk
yang hamil hingga lebih dari empat kali. Dah hafal kali ya, secara saya baru kali kedua, jadi cenderung
membanding-bandingkan.
Baca kisah awal proses kehamilan
Baca kisah awal proses kehamilan
Pada tiga bulan
pertama, saya mengalami mabuk berat. Bukan dalam hal muntah, tapi perut enek
luar biasa. Selera makan turun drastis dalam 2 bulan pertama. Hasilnya, berat
badan turun 2 kg! Senang? Sama sekali enggak. Saya tipikal doyan makan yang
sulit gemuk. Jadi susah makan dan jadi kurus sungguh enggak banget. Walhasil
tiap pulang kantor berasa tepar dan males ngapa-ngapain. Eh bukan berarti
pekerjaan rumah tangga terbengkalai lo ya. Selemes-lemesnya tetaplah masak
sarapan, cuci piring, nyiapin makan malam dan pekerjaan rumah tangga lain.
Kecuali mencuci pakaian, itu dari lama memang tugas suami hehehe..
Yang keteteran
adalah membersamai Keenan belajar. Biasanya belajar membaca, tahfidz, hingga
mengaji bisa menghabiskan waktu lebih dari satu jam. Namun kali itu, hanya saya
sempatkan 15-20 menit. Fiuuh, ‘apa saya
bakalan kuat sampai bulan kesembilan nanti’, begitu yang sering terlintas
dalam pikiran saya.
Baca juga drama test HSG berikut
Baca juga drama test HSG berikut
Alhamdulillah,
memasuki bulan ketiga bertepatan dengan puasa ramadan, tubuh sudah beradaptasi
dengan hormon kehamilan yang embuh
itu. Hasilnya 28 dari 30 hari puasa ramadan berhasil saya selesaikan. Masya
Allah, luar biasa buat saya. Allah sungguh baik. Badan tambah kurus? Ga usah
tanya! Ntar habis lebaran, genjot lage…
Comments
Post a Comment