Skip to main content

Posts

Kapan Waktu Terbaik Mengajarkan Anak Naik Sepeda?

Memulai sesuatu hal itu sangatlah berat. Iya berat seperti memindahkan dumble 2 kg dari tangan kiri ke tangan kanan. Namun kalau sudah biasa, akan terasa ringan alisan enteng, bahkan bisa sambil kayang 😅 Salah satu resolusi tahun 2024 yang saya inginkan adalah: menambah stok sabar saat mengajari Andra belajar naik sepeda roda dua. Berbeda dengan si Kakak yang pada usia 4 tahun sudah fasih naik sepeda roda dua,  Andra yang genap berusia 5 tahun pada 3 bulan lalu, baru lancar mengendarai sepeda roda empat. Entahlah, anak ini lebih penakut dari Kakaknya. Mungkin memang saya telat mengajarinya.  Berkaca pada progres si kakak Keenan naik sepeda: - usia 2 tahun lancar naik sepeda roda empat - usia 3 tahun lancar naik sepeda roda tiga  ( ini enggak sengaja, roda nya copot aja) - usia 4 tahun sudah mahir naik sepeda roda dua bahkan untuk jalur tanjakan dan turunan Perbedaan perlakuan terjadi pada anak kedua karena saat itu pandemi melanda. Maret 2020, Andra baru berusia 1,5 tahun. Jadilah leb

Jadi Bapak Rumah Tangga, Kenapa Tidak ?

Once upon a time Hari ini dimasakkan apa ? Serius, kamu baru mandin bayi setelah anak usia 1 tahun. Sebelumnya suamimu? Aku dikomen suami karena hari ini kelupaan bekal makan siang enggak kebawa... ------ Itu adalah petikan beberapa percakapan dengan salah seorang teman. Sebut saja dia Mawar, eh janganlah, sebut saja dia Milan, biar kedengeran maskulin, haha. Setiap jam makan siang, biasanya kami berkumpul di satu ruangan kecil. Sebagian dari kami membawa bekal dari rumah, sebagian lain membeli di warung terdekat atau via ojek online. Kebetulan lokasi kantor di komplek alun-alun jadi sebenarnya warung apa saja ada. Hanya saja sejak pemugaran alun-alun, warung yang biasanya berserakan di pandangan mata--pindah. Ya sudahlah. Saya termasuk orang yang rajin bawa bekal makan siang. Satu hal utama pasti karena H E M A T. Meski lelahnya enggak bisa ditawar, memang. Untuk pekerja pagi-sore macam saya, menyiapkan makan pagi dan siang tiap selepas shubuh perlu keniatan yang sangat. Tenaga mungki

Merencanakan Pendidikan Anak Sejak Dini, Perlukah ?

Semasa kuliah, saya beberapa kali menyempatkan main ke rumah kakak sepupu di perumahan Pertamina daerah Purwomartani. Letaknya dekat perempatan Tajem kesanaaa lagi. Iya, saya banci peta, paling enggak bisa nunjukin arah mata angin. Modalnya hanya lurus, belok kiri, belok kanan, nyebrang, kanan jalan, haha. Kakak sepupu baru pindah dari Jakarta ke Jogja dalam rangka sang suami melanjutkan kuliah S2 di MM UGM. Mereka baru memiliki 2 anak perempuan. Suami dari kakak sepupu  tersebut merupakan  lulusan ASN berikatan dinas yang kemudian resign . Saya agak lupa apakah dia resign setelah menyelesaikan masa ikatan dinas atau membayar kompensasi.  Kepindahan ke Jogja itu pun, sang suami juga baru resign dari sebuah grup usaha besar di Jakarta. Kok berani, ya? Saya terlalu polos untuk bertanya. Di kemudian hari, saya paham, bahwa hidup itu memiliki banyak pilihan, kesempatan dan tantangan. Apakah kita berani mengambil atau tidak. Setelah dua tahun kuliah di Jogja, tidak lama mereka pindah ke S

Hidup Nyaman Bersama Polytron

Sadarkah kamu jika polusi udara di kota-kota besar di Indonesia sudah dalam tingkat polusi yang memprihatinkan? Berdasar Rangking Negara Indeks kualitas udara (AQI), Indonesia masuk urutan ke 17 dari 118 negara yang memiliki kualitas udara terburuk. “TV nya mati lagi, Bun!” Balita berkaos kuning itu  meletakkan remote TV dengan kasar. Mulut lancipnya bisa dikuncir. Saya menoleh ke layar televisi. Gelap. Namun masih ada suara Upin-Ipin terdengar.  Iya, ini kesekian kalinya benda ajaib yang mampu menyihir balita super aktif  itu mau anteng menonton serial dari negara sebelah, meski sudah diulang puluhan kali. Andra hafal setiap adegan hinga tiap percakapan. Dan tidak bosan, begitulah anak-anak. Konon  hal itu dikasebabkan, daya ingat pendek. Sehingga sekalipun sebuah kisah atau tayangan diputar berulang, emosi dan pengalaman yang didapat, tetap seolah menjadi yang  pertama. Televisi yang menempel di dinding itu memang sudah berusia lebih dari 10 tahun. Awet ya ? Alhamdulillah, walau seri

Cedera Tulang pada Anak

  Setelah meeting berjilid-jilid, hari Jumat adalah waktu yang tepat untuk selonjoran sejenak. Apalagi payday kan? Tetiba pukul 09.30 mendapat telepon dari guru sekolah si kecil. Bad feeling nih. Karena sudah dua kali kejadian begini, biasanya karena emergency . Kejadian pertama sepekan masuk.sekolah, si bocah menangis tiada henti. Yang pertama karena tas sekolah ditarik-tarik temannya sampai talinya rusak, dan yang kedua pusing karena flu. Keduanya tidak membuat saya memutuskan pulang lebih cepat. Saya hafal, Andra yang baru masuk KBIT (Kelompok Bermain Islam Terpadu) Juli lalu bukan tipe anak yang  nangis guling-guling. Nangisnya, ya cuma mewek-sesenggukan. Sejauh itu, amaan. Jadi ada kejadian apalagi ini, sehingga sejam sebelum bel pulang, Ustadzah musti bersegera menelepon.  “Bu, maaf, tadi Andra lari-lari lompat naik turun meja kecil, kemudian jatuh dan menangis. Katanya tangan kanan sakit. Sudah saya minta minum dulu, Andra minum pakai tangan kiri. Pas saya lihat tan